EJ – Laga Persija melawan Persebaya berakhir imbang. Skor 1-1 menjadi akhir dari duel dua mantan tim Perserikatan yang seharusnya digelar di Bantul awal Juni lalu. Laga ini akhirnya dilaksanakan di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (26/6).
Panpel Persija memutuskan tidak menjual tiket baik kepada Jakmania maupun Bonek. Namun, panpel mencetak undangan yang diberikan kepada ratusan Jakmania. Mereka memadati tribun VIP stadion PTIK.
Suasana berjalan kondusif di awal-awal laga. Jakmania dengan semangat menabuh genderangnya dan menyanyikan lagu-lagu dukungan untuk Persija. Awal pertandingan, Persebaya mampu keluar menyerang meski beberapa pilarnya absen.
Peluang-peluang dari Irfan Jaya dan Rishadi Fauzi mewarnai awal pertandingan. Tekanan Persebaya akhirnya berbuah hasil dengan gol yang dicetak Rishadi pada menit 20. Gol itu membuat Jakmania tersentak.
Tribun VIP menjadi panas. Beberapa suporter tuan rumah mencari pendukung Persebaya, terutama yang memakai atribut hijau-hijau. Dari video yang kami dapat di lapangan, ada aksi pemukulan terhadap pendukung Persebaya oleh suporter tuan tumah. Sayangnya, tak ada penangkapan yang dilakukan aparat meski suporter tersebut terbukti memukul. Korban pemukulan pun langsung diungsikan keluar stadion.
Munijianto Basuki, Bonek yang hadir di stadion menuturkan jika insiden kekerasan lain juga sempat terjadi. “Yang pakai syal itu bapak-bapak yang diusir setelah gol pertama. Dia angkat syal. Padahal sebelumnya syalnya dia simpan dan gak dipakai. Dia nonton sama anaknya yang kira-kira berusia 12 tahunan dan anaknya memakai atribut bonek. Dua-duanya akhirnya diusir dari stadion setelah peristiwa itu,” ujarnya kepada EJ.
Meski suasana sempat panas di tribun, jalannya pertandingan berjalan lancar. Tak ada insiden “panas” yang melibatkan pemain-pemain kedua tim. Meski sempat unggul di babak pertama, Persebaya gagal mempertahankannya. Sebuah gol dari Novri Setiawan di menit 51 memupuskan harapan Persebaya meraih poin penuh. (iwe)