Dear Persebaya…
Bertepatan dengan hari ulang tahunmu yang ke-89, saya ingin mengirimkan surat kepadamu, sembari ditemani secangkir kopi hangat, pekat dan nikmat. Hehehe, ok langsung aja…
Bagaimana kabarmu Persebaya? Sejujurnya kita semua menginginkan kamu kembali berlaga meskipun merangkak dari divisi paling bawah. Tetapi apa daya masih banyak problema yang harus kita lalui bersama. Masih banyak batu kerikil yang harus disingkirkan dari rumah kita. Maka dari itu, kita benar-benar membutuhkan usaha yang sangat besar dan waktu yang tidak sebentar. Dan kita juga harus yakin ini hanya sekedar ujian yang diberikan Tuhan.
Oh iya, apa kabar manajemen? Hmm, kok masalah-masalah yang menyelimuti persebaya belum selesai hingga kini? Mulai dari sidang gugatan nama dan logo hingga soal gaji pemain. Tapi bukankah itu semua seharusnya bisa terselesaikan? Memang sih tidak segampang membalik telapak tangan. Tapi jika manajemen bisa bekerja sungguh-sungguh dan mau lebih terbuka terhadap kita, kemungkinan semua harapan bisa tercapai. Jadi apakah manajemen bisa bekerja sesuai yang diharapkan oleh kita? Jika manajemen gagal dalam melakukan tugasnya dan nasib persebaya tetap begini saja, maka lebih baik letakkan saja jabatanmu dan ganti dengan orang-orang baru. Oh iya, dan sebelum saya menutup surat ini, saya ingin menuliskan secuil puisi.
Sederhana saja, Saya mencintai persebaya seperti saya mencintaimu sedia kala
Dan demi Tuhan dengan berbagai macam namanya saya berusaha mencintai persebaya
Sampai hanya tongkat kayulah yang setia menegakkan tubuh saya
Saya tak akan pernah tahu esok akan mati dengan cara seperti apa
Dan saya juga tak pernah tahu esok akan masuk surga atau neraka
Tapi yang pasti saya akan mati dengan bahagia
Jika bisa melihat Persebaya bangkit dari tidurnya
Selamat ulang tahun Persebaya
Salam satu nyali, wani
*) Insan Restu (insa*****@gmail.com)