EJ – PT Liga Indonesia Baru (LIB) memunculkan wacana melarang klub memakai striker asing di Liga 1 musim 2019 mendatang. Tujuan aturan tersebut adalah agar klub lebih memanfaatkan potensi striker lokal yang dimiliki. Krisis pemain lokal untuk posisi penyerang Timnas menjadi alasan LIB untuk membuat regulasi itu.
Wacana dari PT LIB tersebut ditanggapi dingin oleh Asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro. Mantan pelatih Persik Kediri itu menjelaskan bahwa mau tidak mau, Persebaya harus mematuhinya. “Kalau itu memang federasi yang membikin aturan, harus mau ngga mau ya dilakukan suatu klub. Karena tujuannya kita memang kekurangan pemain striker (lokal). Kalau memang dunia profesional kita harus bersaing, tapi kita bisa ngga bersaing (dengan pemain asing),” ungkapnya.
Dia juga menambahkan bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan antara pemain Asing dan pemain lokal. “Ambil keputusan untuk cepat shooting, atau lewat, nah itu perbedaannya pemain asing dengan lokal. Mungkin ya sudah menjadi kebiasaan, dan itu harus dirubah sekarang,” imbuh pelatih yang pernah merintis karier juniornya bersama PSSI Primavera itu.
Persebaya musim ini hanya memiliki 1 striker asing dan 2 striker lokal. David da Silva menjadi satu-satunya striker asing Bajul Ijo. Striker asal Brasil tersebut sudah mencetak 11 gol hingga pekan ke-20 dan menempati peringkat 3 di daftar top scorer. Sementara itu striker lokal Persebaya, Rishadi Fauzi, masih mencetak tiga gol sepanjang musim ini. Dan Riky Kayame belum menunjukkan tajinya dengan hanya mencetak 1 gol. (ets)