Selasa (11/9) besok, Persebaya akan menjalani partai ke-21 di kompetisi Liga 1 2018 melawan PS TIRA di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Kemenangan adalah hal yang mutlak harus diraih oleh Rendi Irwan dkk jika tetap ingin bersaing di kompetisi musim ini. Hasil imbang atau bahkan kekalahan hanya semakin membuat muram tim dan warga Kota Surabaya beserta para Bonek yang berada di seantero negeri.
Beruntung kemenangan 14-0 melawan PSBI Blitar di ajang Piala Indonesia lalu dapat menaikkan moral dan rasa kepercayaan diri para pemain Persebaya. Ditambah lagi kehadiran pelatih anyar Djajang Nurjaman tentu memberikan semangat tersendiri bagi Tim Bajul Ijo. Kemenangan telak atas PSBI Blitar tak lepas juga dari arahan Djajang Nurjaman yang meski tak hadir di pertandingan tersebut namun dapat diterjemahkan dengan baik oleh asisten pelatih Bejo Sugiantoro.
Djajang Nurjaman atau akrab dipanggil dengan panggilan Djanur bukan pelatih sembarangan. Sudah banyak prestasi dicetak di klub yang dilatih oleh pelatih berdarah Sunda ini. Partai besok adalah ajang pembuktian. Apakah Djanur layak menangani Persebaya atau tidak. Karena ia akan beradu taktik dengan pelatih Nil Maizar di kubu PS TIRA. Sosok Nil Maizar sendiri juga bukan sosok yang sembarangan. Nil sudah lama makan asam garam di blantika sepak bola nasional.
Absennya Irfan Jaya karena tugas negara sepertinya bukan menjadi kendala besar. Posisinya akan digantikan oleh winger Osvaldo Haay yang semakin hari semakin berkembang dan dewasa permainannya. David da Silva yang pada pertandingan sebelumnya mencetak quart-trick akan menjadi tumpuan mencetak gol ke gawang PS TIRA yang kemungkinan dijaga oleh Teguh Amirudin. Di lini tengah, Robertino Pugliara akan menjadi kreator serangan Tim Bajul Ijo yang akan disokong oleh kecepatan kapten Rendi Irwan dan visi mumpuni dari manten anyar Misbakus Solikhin. Sedang di belakang, duet bek sayap Ruben Sanadi dan Abu Rizal Maulana akan di-cover oleh Otavio Dutra dan M. Syaifuddin. Di sini Persebaya masih memiliki OK John yang bisa menjadi opsi menjadi bek tengah bahkan holding midfielder.
Dus, apapun tulisan di atas. Tak ada kata seindah MENANG! Serta semoga debut coach Djanur berakhir indah. (dpp)