Entah apa yang ada dalam skuad Persebaya musim ini. Tidak perlu lagi mencari siapa yang salah. Musim sudah akan berakhir. Persebaya terpuruk di papan bawah.
Segala macam cara sejak putaran kedua bergulir sudah dilakukan. Pergantian pelatih dan penambahan pemain juga sudah berjalan. Entah apa yang sebenarnya terjadi.
Satu yang selalu solid adalah pacar setia Persebaya, Bonek. Ribuan Bonek selalu hadir baik di kandang maupun tandang. Mengejar harapan yang tidak pasti adalah hal yang selalu terjadi pada suporter manapun. Persebaya adalah tentang cinta dan rasa. Tidak peduli apakah harapan tersebut akan menjadi nyata atau tidak. Bonek selalu ada.
Persebaya sudah berjuang dan berusaha. Sepak bola menyajikan hal yang selalu membuat pecintanya meneteskan air mata apapun yang terjadi. Malam ini, air mata kesedihan yang tertumpah. Curahkanlah semua kesedihan malam ini. Tidak ada kekalahan yang bisa membuat bahagia.
Musim akan segera berakhir. Jika boleh menentukan segeralah berakhir musim ini. Papan atas bukan lagi tujuan apalagi peluang juara habis tak tersisa. Perjuangan saat ini adalah lolos dari jurang degradasi. Sesuatu yang sangat menyedihkan untuk sebuah klub bernama Persebaya.
Sisa laga harus segera direncanakan dan diusahakan memperoleh hasil maksimal. Suporter hanya bisa berharap dan memberi dukungan. Kalianlah para pemain dan staf pelatih menuntaskannya untuk sebuah kebanggaan. Song For Pride akhir laga tadi bukanlah prosesi kematian atau turunnya Persebaya ke Liga 2.
Dengan masih merasakan kesedihan dan menahan air mata, ijinkan saya mengucapkan: Bangkit dan terus Berjuanglah Persebaya! Wani!