Pertandingan semalam pasti masih membekas di benak Bonek di seluruh jagad. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya dalam musim ini, Persebaya mencatatkan kemenangan besar dengan selisih empat gol di kandang dan mencatatkan clean sheet lagi setelah terakhir tak kebobolan saat menang 2-0 melawan PSMS Medan di kandang sendiri pada 18 Juli 2018.
Kunci pertama permainan semalam adalah bermain spartan tanpa kenal lelah. Ya boleh dibilang mirip gegenpressing ala pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Ketika menyerang, enam pemain di lini depan siap berlari dan membuka ruang. Ini penemuan luar biasa dari Coach Djanur. Beliau bisa memaksimalkan sumber daya pemain Persebaya yang memang dianugerahi keunggulan kecepatan. Para penonton yang menyaksikan di stadion maupun di televisi dimanjakan akan pola permainan seperti ini. Sampai-sampai tak terasa menyaksikan pertandingan ini hingga usai.
Kunci kedua adalah mencetak gol terlebih dahulu. Gol cepat yang dicetak oleh Otavio Dutra memanfaatkan tendangan sudut Irfan Jaya menaikkan mental pemain Persebaya. Gol kilat selalu mempunyai efek positif. Gol Dutra adalah gol perdana dirinya di Kompetisi Liga 1 Indonesia 2018.
Kunci ketiga adalah bermain jantan. Jantan karena para pemain Tim Bajul Ijo tidak membuat “drama cedera” kendati sudah unggul. Tidak ada pemain Persebaya yang “tidur-tiduran” di lapangan kecuali memang cedera dan membutuhkan perawatan. Seperti Abu Rizal dan Otavio Dutra yang berulang kali harus beradu kaki dan kepala dengan pemain lawan.
Kunci keempat adalah eksplosifitas dari Osvaldo Haay. Torehan Haay-Trick tak lepas dari kecerdikannya mencari posisi dan penempatan bola yang tepat. Haay Another Day bisa muncul menjadi pembeda dan menjadi aktor protagonis di pertandingan semalam.
Terakhir, keep the good works rek!
In Djanur We Trust!