EJ – Pelatih PSIS, Jafri Sastra, menghadiri konpers pasca laga melawan Persebaya di Gelora Bung Tomo, Jumat (8/12). Ia didampingi pemain depan, Komarudin.
Tentang kekalahan PSIS
Ini pertandingan yang luar biasa bagi kedua tim. Penutup liga kompetisi tahun 2018. Selamat untuk Persebaya yang punya impian untuk bisa meraih naik peringkat ke papan atas. Alhamdulillah mereka bisa mencapai apa yang mereka inginkan. Kita juga tidak kecewa, kami khususnya tim pelatih memberikan apresiasi kepada Komarudin cs di mana di babak pertama kita sudah bisa menerapkan compact defence tim yang sangat bagus. Persebaya bisa sulit melewatinya. Di babak kedua ada perubahan di mana gol bola rebound yang tidak bisa kami selamatkan di area pinalti sehingga kami sehingga kebobolan. Tapi secara menyeluruh, anak-anak bermain luar biasa. Ketika di suatu pertandingan, ada kalah, ada menang. Hari ini kami yang kalah, Persebaya yang menang.
Tentang penampilan PSIS
Ada beberapa pemain yang tidak bisa hadir di tengah lapangan, karena akumulasi dan sebagainya. Tetapi hal itu bukanlah menjadi suatu alasan. Tapi kalau saya menilai berbeda dengan teman-teman wartawan, bagi saya ini penampilan terbaik karena ada tekanan dari 55.000 penonton. Tetapi kita masih bisa bermain baik. Bahkan kita tidak memberi kemudahan kepada Persebaya untuk bisa menang malam ini.
Ada kesulitan tapi satu kasus terjadi di bola rebound kami kurang siap, itu saja. Secara ofensif sudah bermain baik. Kita juga punya punya peluang untuk membuat gol tetapi tidak bisa dimaksimalkan, kenapa? Mungkin ada beberapa pemain tampil tidak semaksimal seperti pada saat sebelumnya, tentu bukan karena berbeda ketika kita tampil home dan away. Kalai itu pertanyaannya saya balikkan kenapa kemarin Persebaya kalah 4-0 sama PSMS? Pasti gak bisa jawab.
Tentang atmosfer pertandingan
Ini atmosfer yang luar biasa. Saya bicara tadi dengan Bruno (Silva), ini seperti Stadion Maracana. Tapi yang terpenting sekali Bonek sudah luar biasa, Snex juga teman-teman suporter dari Semarang juga bisa bersatu. Luar biasa. Ya betul Bonek sudah benar-benar total memberikan support kepada timnya. Juga tidak melakukan hal-hal yang dikuatirkan oleh masyarakat selama ini. Ini luar biasa.
Ya harapan saya sebagai pelatih, suporter manapun harusnya damai seperti ini. Ketika duduk berdampingam dengan suporter PSIS Semarang tetapi bisa menyanyikan lagu masing-masing dengan damai pun kita bisa menyanyikan sama-sama. Karena sepak bola itu adalah hiburan. Harapan saya ke depan, hendaknya semua suporter bisa bersatu seperti Bonek dan suporter PSIS Semarang.
Tentang pemain terbaik Persebaya
Rendi (Irwan) mengambil peran penting dalam hal ini. Ketika Rendi tidak bermain ada perubahan permainan dari Persebaya. Dia pemain yang mempunyai mobilitas tinggi dan konsisten. Cara bermainnya konsisten dari menit ke menit, detik ke detik sampai tim ini bisa mencapai level yang diinginkan Persebaya. Kalau ditanya siapa pemain terbaik Persebaya? Saya pegang Rendi. Pastinya Rendi Irwan. (*)