EJ – Presiden klub Azrul Ananda mengungkapkan jika Persebaya sangat baik ditinjau dari tiga alat ukur modern yaitu fan equity, social equity, dan away equity. Apa saja penjelasannya?
Azrul menjelaskan jika fans equity adalah kemauan dan kemampuan fans dalam membeli tiket, merchandise atau hal-hal lain yang berkaitan dengan klub.
“Kita sangat kuat dan dalam sejarahnya selalu kuat dalam hal itu (fans equity), terbukti tahun ini lebih hebat lagi, penonton kita terbanyak di Liga 1. Memang ada beberapa tim yang punya kans melebihi kita tapi karena beberapa faktor juga kita tidak ada pesaing,” ujarnya.
Persebaya memang nomor satu jika ditinjau dari jumlah penonton pertandingan home sepanjang musim. Total ada 485.231 penonton yang terbagi kedalam 17 pertandingan home.
Artinya di tiap laga kandang Persebaya setidaknya ada 28 ribu penonton yang datang langsung ke Stadion Gelora Bung Tomo.
Selain fans equity, Persebaya juga kuat dalam hal social equity dan juga away equity. Social equity dapat ditinjau dari keaktifan suporter Persebaya di keseharian sedangkan away equity dilihat dari seberapa banyak suporter Persebaya yang datang di pertandingan tandang.
“Kita sangat aktif di sosial media dan dunia online,” kata Azrul. “Sedangkan away equity Persebaya bukan hanya baik pada dirinya sendiri tapi bermanfaat juga bagi tim-tim lain.”
“Away equity adalah kalau Persebaya tanding away, dia bisa memberi masukan atau pendapatan untuk tim-tim lain atau tim lawan tidak. Saya kira tiga faktor ini Persebaya sangat baik,” beber Azrul.
Evaluasi Finansial 2018: Membangun di Arah Yang Benar
Di tahun keduanya menjadi CEO, Azrul menjelaskan jika Persebaya masih memasuki masa investasi. Artinya Persebaya sedang dalam fase membangun.
“Dulu saya pernah bilang jika klub harus punya dua kaki yang kuat, satu kaki yaitu tim yang tugasnya ngejar gelar juara dan bertanding di lapangan, kaki satu lagi yaitu organisasinya yang menopang kehidupan klub dari sisi bisnis, pengembangan, dll.”
“Dua sisi ini masih dalam fase membangun, tapi membangun di jalan yang benar, karena kalau kita perhatikan dari 18 klub Liga 1 tidak banyak yang bisa mengklaim ada di jalan benar seperti Persebaya,” tambahnya.
“Persebaya sudah 91 tahun tapi saya di Persebaya masih dua tahun jadi semoga tahun-tahun berikutnya bisa membuat bangga 91 tahun sebelumnya,” tandas anak pertama Dahlan Iskan tersebut. (riz)