EJ – Bonek mempunyai hubungan yang istimewa dengan kereta api. Saat masih ada babak delapan besar atau pertandingan yang melibatkan Persebaya di Stadion Gelora Bung Karno, Bonek sering menggunakan kereta api untuk menuju Jakarta.
Meskipun kadang ada ekses negatif, misal adanya pelemparan warga ke rombongan Bonek atau Bonek yang memaksakan diri naik ke atap kereta api. Perusakan stasiun kereta api oleh Bonek juga menimbulkan rasa trauma tersendiri bagi masyarakat. Itulah mengapa, stigma negatif Bonek sangat sulit dihilangkan.
Namun itu dulu. Sekarang Bonek sudah berubah lebih baik. Begitu juga dengan wajah moda transportasi ini. PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah berhasil merubah wajah kereta api yang semula kumuh dan tidak teratur menjadi terawat, teratur, serta menjadi primadona masyarakat untuk bepergian.
Bonek termasuk yang menggunakan kereta api untuk mengantar mereka mengikuti aksi Gruduk Jakarta. Rencananya, Bonek yang dikoordinir Arek Bonek (AB) 1927 dan Warkop Pitulikur, akan berangkat naik kereta via Stasiun Pasar Turi, Senin, 1 Agustus 2016. Mereka mengikuti aksi selama dua hari dan kembali ke Surabaya menggunakan kereta, Kamis (4/8).
Saat ini, beberapa pendaftar sudah dibelikan tiket. Pendaftaran mengikuti Gruduk Jakarta menggunakan kereta akan ditutup Senin (25/7).
Untuk Bonek yang lama tidak menggunakan kereta api, mungkin akan sedikit kaget. Karena kini ada prosedur boarding dan check-in di stasiun kereta api seperti di bandara. Tidak sembarang orang bisa masuk ke peron. Hanya pemegang tiket yang bisa masuk. Hal ini dilakukan untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada penumpang.
Sebagai penumpang, Bonek harus juga mematuhi peraturan yang ada. Dan kita yakin Bonek bisa melakukannya. Semua harus dilakukan agar perjalanan pulan dan pergi nanti berjalan aman dan lancar.
Untuk Bonek yang menggunakan kereta api, simak infografis prosedur boarding dan check ini di stasiun kereta api berikut ini. (iwe)
