EJ – Agen Loris Arnaud, Francis Yonga, memberikan kritikan kepada klub-klub di Indonesia. Ia menyebut banyak klub bersikap amatir saat melakukan proses negosiasi dengan pemain di bursa transfer.
Francis tidak habis pikir mengapa klub tidak melihat performa pemain melalui video sebelum melakukan pendekatan. Mereka langsung menghubungi si pemain melalui agen. Namun setelah itu, klub tidak menghubungi kembali karena ingin mencoba pemain lain yang kualitasnya lebih bagus.
“Saya sudah capek dengan klub-klub dan pelatih-pelatih di Indonesia. Ada beberapa pelatih yang saya suka karena bisa lihat video untuk menilai pemain dengan cepat. Tapi ada juga pelatih yang ragu-ragu. Sekarang iya, besok tidak. Terus maunya tunggu untuk bandingkan (dengan pemain) yang lebih baik. Akhirnya salah juga,” ungkap Francis kepada EJ.
Ia mencontohkan Loris yang sempat diinginkan Persebaya dan Persib. Francis telah membuka harga namun Persebaya tak kunjung mengajukan harga penawaran. Malah ia mendapat kabar jika Persebaya ingin mencoba pemain lain. Begitu pula dengan Persib.
“Awalnya Persib yang suruh tahan dia. Akhirnya berubah omongan. Itu yang saya bilang amatir. Hanya Persija dan Madura (United) yang pakai cara profesional. Saya tidak punya pemain di klub itu tapi saya pernah kerja sama,” kata agen asal Kamerun ini.
Rochmat Setiawan, analis sepakbola yang pernah bekerja di Mitra Kukar, Frenz United serta tim nasional U19, tidak bisa mengatakan apakah semua klub di Indonesia bersikap amatir di bursa transfer. Namun rata-rata klub memang menunjukkan sikap amatir.
“Problemnya ada di komitmen. Kultur sepak bola kita masih lemah soal itu. Hal itu bisa diukur dari rata-rata lama kontrak yang diterima oleh pemain,” ujar pemilik akun twitter, @dribble9.
Meski mendapati kenyataan jika banyak klub Indonesia yang bersikap amatir, Francis ingin Loris segera mendapatkan klub yang serius memakai jasanya. Francis tak akan berpikir dua kali jika klub yang menginginkan Loris menunjukkan keseriusan.
“Ada beberapa klub yang mau dia. Kita sedang tunggu yang benar-benar mau. Yang mau, itu yang akan bikin kesepakatan tertulis dan kita akan tanda tangan. Pemain mau begitu.”
“Saya sebagai agen ingin pemain saya dapat klub. Bukan tunggu dulu, klub coba beberapa pemain lain baru kembali ke saya untuk mengambil pemain saya. Pemain saya bukan opsi kedua ataupun ketiga. Pemain saya pemain top yang bisa angkat prestasi klub,” pungkasnya. (iwe)