Percepat Adaptasi di Bulan Puasa, Djanur Ingin Coba Latihan Malam

Djadjang Nurdjaman saat latihan Selasa (7/5). Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Para pemain Persebaya Surabaya memang sudah terbiasa menjalani pertandingan pada malam hari ketika bertanding di Liga 1 musim lalu. Tapi, bermain malam hari pada bulan puasa bisa berbeda kondisinya.

Para pemain sepakbola idealnya harus mengkonsumsi makanan berat dalam waktu 3-4 jam sebelum bertanding. Terlalu cepat atau lambat bisa berpengaruh kedalam metabolisme tubuh.

Nah, memasuki kompetisi Liga 1 di bulan puasa, ritme tersebut terpaksa berubah. Itu karena para pemain baru bisa makan paling cepat sekitar pukul 17.30. Artinya mereka hanya memiliki jangka waktu makan sekitar 2-3 jam sebelum pertandingan dimulai pukul 20.30.

Karena itu, pelatih Persebaya, Djadjang “Djanur” Nurdjaman ingin anak asuhnya segera beradaptasi dengan ritma bulan puasa tersebut. Salah satu caranya dengan mengadakan latihan malam hari.

Iklan

“Sangat mungkin untuk membiasakan itu, karena kami bermain setengah sembilan. Artinya dua jam setelah makan. Itu ada pengaruhnya dan saya butuh adaptasi untuk itu. Jadi saya mohon pada manajemen agar memfasilitasi latihan malam, satu atau dua kali,” kata Djanur.

Selain latihan malam, Persebaya juga mencoba beradaptasi lewat laga ujicoba malam hari. Green Force akan beruji tanding melawan Persela Lamongan, Sabtu (11/5/2019) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pukul 20.00.

“Kami ada ujicoba lawan Persela. Anggap saja sekaligus untuk itu (adaptasi,red). Saya pikir tanggal 11 ini kami coba sebagai latihan menjelang pertandingan sesungguhnya di malam hari pada bulan Ramadan,” kata Djanur.

Pada bulan puasa tahun 2019 ini Persebaya akan bertanding tiga kali. Bajol Ijo akan menjalani dua laga tandang melawan Bali United dan Kalteng Putra serta satu laga kandang melawan PSIS Semarang. (riz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display