EJ – Persebaya Surabaya pernah menaklukkan Madura United dua kali ketika bertemu di Piala Presiden April lalu. Meski begitu pelatih Djadjang Nurdjaman menyadari, pertemuan kembali dengan Madura United di ajang Piala Indonesia 19 dan 27 Juni mendatang tidak akan sama.
Persebaya sebelumnya mampu meraih kemenangan 1-0 di kandang (3/4/2019) dan 3-2 (6/4/2019) di partai tandang atas Madura United dalam babak semifinal Piala Presiden 2019.
Namun, catatan apik itu bukan jaminan Persebaya bisa meraih hasil yang sama dalam babak 8 besar Piala Indonesia. Sebab, Madura United tengah on fire. Laskar Sappe Kerrab menjadi salah satu dari dua tim yang selalu meraih kemenangan di tiga laga awal Liga 1.
“Sangat berbeda, Maduranya lagi on fire, kami lagi seperti ini. Yang pasti sudah saya sampaikan pada pemain ini bukan pekerjaan gampang,” kata Djadjang.
Ya, jika Madura United bisa tampil sempurna dan menduduki puncak klasemen sementara Liga 1 pekan ketiga, Persebaya justru harus terseok-seok di peringkat 13. Green Force hanya mampu meraih hasil dua kali imbang dan satu kali kalah di tiga laga awal.
Namun, Djanur tak patah arang. Ia berusaha membangkitkan mental pemain yang tak kunjung meraih kemenangan dalam lima laga resmi terakhir. Pelatih 60 tahun itu berusaha menanamkan kepercayaan jika Persebaya mampu kembali mengalahkan Madura United.
“Hasil di Piala Presiden jangan menjadi patokan, tapi paling tidak menjadi kepercayaan diri bahwa sebetulnya kami sanggup melawan mereka yang bertabur bintang,” kata Djanur.
“Sudah mulai (membenahi mental). Saya sampaikan hal-hal, bahwa kami pernah menang sama mereka walaupun mereka main dengan skuad inti waktu itu. Semoga bisa menolong mental mereka supaya tidak mengingat-ingat hasil buruk di tiga pertandingan kompetisi,” tandasnya. (riz)