EJ – Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman mengakui jika striker asingnya, Amido Balde tampil kurang memuaskan di laga melawan Madura United (19/6/2019). Tak heran, ia mengganti Amido dengan Osvaldo Haay di babak kedua.
Bermain mengandalkan Amido di posisi ujung tombak, Persebaya justru lebih banyak tertekan di babak pertama. Bola-bola crossing lewat sayap berkali-kali mampu dimentahkan barisan pertahanan Madura United.
Mengalami kebuntuan, Djadjang kemudian mengganti Amido dengan Osvaldo di menit ke-52. Selain itu Djadjang juga mengganti Oktafianus Fernando dengan Irfan Jaya. Pelatih asal Majalengka itu menginstruksikan Osvaldo Haay dan Irfan Jaya lebih berani menekan.
“Babak kedua kami lakukan perubahan, dan sedikit berani. Babak pertama hanya possession terus tanpa menghasilkan peluang, babak kedua ambil resiko berani main ke depan dan itu jauh lebih baik,” kata Djadjang.
Keluarnya Amido bahkan langsung membawa efek “instan”. Dua menit setelah masuk lapangan (54’), Osvaldo-pengganti Amido- mampu mencetak gol.
“Kami selalu objektif menilai pemain, dan kelihatan di babak kedua perubahan jelas sekali. Osvaldo bermain di depan mau lari, sementara Balde terlalu gampang di-marking, karena memang dia minim pergerakan, itu menjadi bahan evaluasi kami ke depan,” kata Djadjang.
Amido sebenarnya sudah berusaha untuk keluar dari marking ketat bek Madura United. Caranya, pemain asal Guinea Bissau itu turun lebih dalam sampai lini tengah Persebaya. Sayang, ketika aliran bola sampai di sayap Amido terlambat kembali ke posisi aslinya.
“Itu (bermain lebih kedalam) upaya dia untuk keluar dari marking lawan, tidak ada instruksi untuk dia jauh turun lebih ke belakang. Tapi ketika bola sudah di kiri-kanan, ketinggalan. Itu menjadi evaluasi kami,” kata pelatih 60 tahun itu.
Bermain menekan hingga akhir pertandingan, Persebaya harus puas dengan hasil imbang 1-1. Green Force masih memiliki kesempatan pada laga leg kedua babak 8 besar Piala Indonesia di kandang Madura United, Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (29/6/2019). (riz)