EJ – Persebaya mempunyai ciri khas sejak Liga 2 sesaat sebelum ataupun seusai laga. Yakni pemain melingkar di tengah lapangan dengan posisi setengah duduk dengan lutut sebagai penopangnya. Sambil merangkulkan kedua tangannya ke pundak rekan kiri dan kanannya.
Hal baru lagi yang terlihat tadi malam saat mengalahkan Persib adalah ada ritual saat jeda babak kedua. Para pemain dan staf pelatih berdiri berjejer memberi tos kepada pemain yang keluar lapangan. Satu persatu meraka melakukan tos tersebut. Sebelumnya mereka hanya berjalan menuju lorong tanpa ada berbaris di sisi lapangan.
Saat Amido Balde mencetak gol ketiganya ada kejadian menarik yang mungkin tidak terekam kamera televisi. Saat itu Balde sedang merayakan gol dengan para pemain lain di sebelah kiri gawang Persib Bandung.
Di sisi yang lain Ruben Sanadi kapten tim Persebaya berlutut menghadap ke barat atau sisi tribun VIP. Dengan gestur tangan dan mulutnya mengajak siapapun yang di bangku cadangan untuk ikut berdoa atau bersyukur. Dua kali gerakan belum ada yang paham maksud Ruben. Baru setelahnya Djadjang Nurdjaman sedikit melompat dari kursi lari ke pinggir lapangan. Dengan wajah sedikit kaget dan tersenyum Djanur berlari mendekati Ruben.
Diikuiti beberapa pemain dan penghuni bangku cadangan lain. Hanya Djadjang dan Beni Sutrisno bagian kitman yang sempat berpose seperti Ruben. Ruben berdoa dengan dua tangan tertelungkup di dada. Sementara Djanur dan Beni Bersujud mencium rumput stadion. Adegan ini hanya sebentar, selanjutnya semua saling berpelukan.
Saat terjadi gol keempat oleh Irfan Jaya, tanpa dikomando Ruben lagi beberapa pemain dan pelatih langsung melakukan gerakan seperti saat gol Balde. Hal yang baru lainnya adalah memasuki menit 65 semua pemain pengganti secara bersamaan melakukan pemanasan dipimpin pelatih fisik Danang Suryadi. Bukan hanya yang akan bermain tapi semuanya termasuk Imam Arif penjaga gawang pengganti.
Seluruh stadion tadi malam berbahagia.Bahkan dalam kesedihan karena timnya kalah, bobotoh masih bisa tersenyum. Persaudaraan antara bonek dan bobotoh membuat semua menjadi cair. Di dalam lapangan para pemain berpelukan diatas tribun saling adu nyanyian. (bim)