EJ – Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman paham dengan tuntutan harus menang di kandang dalam laga melawan Persipura Jayapura malam (2/8/2019) nanti. Jika gagal meraih tiga poin, desakan untuk mundur dan ancaman pemecatan akan semakin besar.
Lima laga harus dilalui Persebaya tanpa sekalipun meraih kemenangan. Itu menyamai catatan minor Angel Alfredo Vera musim lalu yang juga gagal meraih kemenangan dengan jumlah yang sama. Bedanya, Djadjang hanya mampu meraih tiga poin sementara Alfredo musim lalu mendapat empat poin dari empat hasil imbang.
Tapi, musim lalu bukan empat hasil imbang (pekan 8-12) itu yang mengantarkan Alfredo lengser dari jabatan pelatih kepala. Pelatih asal Argentina itu dipaksa turun dari jabatannya setelah meraih tiga kekalahan beruntun (pekan 16-18).
Nah, Djadjang tentu tak ingin mengulang nasib buruk Alfredo musim lalu. Kemenangan atas Persipura di Stadion Gelora Bung Tomo, malam nanti akan sedikit memperpanjang nafas pelatih 60 tahun itu.
“Saya sangat mengerti situasi ini, ekspektasi Bonek begitu tinggi. Saya memaklumi karena memang hasil yang kami raih selama lima pertandingan ini tidak sesuai harapan,” ucap Djanur.
“Buat kami itu adalah sebuah suntikan motivasi agar kami tampil all out, untuk tampil mengupayakan kemenangan. Karena imbang saja dianggap tidak cukup, terutama bagi saya,” tambah pelatih yang mampu membawa Persib juara ISL 2014 itu.
Beruntung, Djanur tampaknya masih mendapat dukungan penuh dari para pemain Persebaya. Bek M. Syaifuddin misalnya tetap percaya dengan kemampuan pelatih asal Majalengka itu.
“Kami tidak ada masalah pada pelatih (Djanur) dan staf pelatih. Kami ingin memberikan yang terbaik buat Persebaya. Di belakang ada komando dari pelatih, kami percaya pada coach, kami respect sama coach dan kami juga akan bantu dengan memberikan yang terbaik,” tandasnya. (riz)