EJ – Laga melawan Madura United merupakan laga terakhir bagi pelatih Djadjang Nurdjaman bersama Persebaya. Pasalnya, manajemen memutuskan mengakhiri kontrak pelatih kepala Djadjang Nurdjaman malam ini (10/8). Hal ini menyusul hasil imbang 2-2 lawan Sappe Kerab.
Tak hanya itu, dalam tujuh laga terakhir, Persebaya hanya memetik satu menang, empat kali seri, dan dua kali kalah. Tentu hasil yang mengecewakan bagi penggemar Persebaya. Hasil seri semalam juga merupakan hasil seri kelima musim ini.
’’Evaluasi ini sudah disampaikan beberapa laga sebelumnya. Tapi, kami memberikan kesempatan kepada pelatih untuk memperbaiki performa tim. Dan, ternyata kami tak kunjung meraih hasil memuaskan,’’ kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi, seperti dilansir persebaya.id.
Djanur sendiri menerima semua keputusan manajemen. Dia menyatakan bertanggung jawab atas performa Persebaya. Saat konpers pasca laga di GBT, Djanur mengaku pasrah atas desakan untuk mundur,” tegas Djanur.
Musim lalu, Djanur berhasil mengangkat performa Persebaya yang saat itu terancam degradasi, namun akhirnya finis di posisi lima besar. Tahun ini, Djanur juga berhasil mengantarkan Persebaya menembus final Piala Presiden.
Karena itu, Persebaya tetap mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas sumbangsih Djanur. Manajemen menilai Persebaya perlu pelatih kepala baru untuk mendongkrak performa tim. Untuk tetap menjaga peluang juara.
Persebaya akan dipimpin asisten pelatih Bejo Sugiantoro saat away ke kandang Arema FC pada 15 Agustus nanti.
Dalam beberapa pertandingan ke depan, Bejo Sugiantoro akan menjadi pelatih caretaker Persebaya. Manajemen dalam waktu secepatnya akan mengumumkan siapa pelatih kepala definitif. (iwe)