EJ – Sejak pelatih Djadjang Nurdjaman diberhentikan dari jabatannya, asisten pelatih Bejo Sugiantoro menjadi caretaker sebelum pelatih definitif ditentukan. Ini adalah kali kedua Bejo menjadi caretaker di Persebaya. Musim lalu, ia menjadi caretaker setelah Alfredo Vera dilengserkan sebagai pelatih kepala.
Tugas berat menanti ayah Rachmat Irianto minggu ini. Persebaya akan melawat ke markas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupatena Malang, Kamis (15/8). Ia akan memimpin pasukan Green Force untuk membawa misi mencuri poin di kandang rival.
Saat ditanya bagaimana pertandingan lawan Arema FC, Bejo menyebut laga ini penuh rivalitas.
“Nama Surabaya dipertaruhkan, nama Persebaya dipertaruhkan, dan banyak aspek Bonek dan Bonita juga dipertaruhkan. Tujuan saya hari adalah memotivasi pemain untuk melupakan kejadian-kejadian. Dengan tidak adanya coach Djanur, mereka pasti terkena dampaknya. Tapi saya garis bawahi di sini saya kembalikan motivasi itu supaya fokus bahwa harga diri kalian sebagai pemain profesional kalian akan buktikan di pertandingan lawan Arema,” ujar Bejo seusai latihan di Lapangan Polda Jatim, Senin (12/8).
Langsung berhadapan dengan Arema tidak membuat Bejo gentar. Ia membandingkan musim lalu yang langsung berhadapan dengan legenda Persebaya, Aji Santoso yang saat itu mengarsiteki Persela. Di laga itu, Persebaya menang 3-1.
“Sumbangsih saya sebagai caretaker kepada Persebaya di laga lawan Arema dengan bantuan teman-teman lainnya akan saya maksimalkan,” tambahnya.
Meki berpengalaman dalam melakoni duel Derby Jatim ini, Bejo mengaku tidak menularkan pengalamannya ke para pemainnya. “Sebetulnya tidak ditularkan. Pokoknya kita main dengan gaya kita, ngeyel, ngosek, wani, cukup bagi saya. Bonek pasti tahu menilai bagaimana Persebaya (bermain) di Malang,” pungkasnya. (iwe)