Konpers Persebaya: Kampanye Say No To Racism Hingga Kedatangan Wali Kota Surabaya

Foto: Rizka Perdana Putra/EJ
Iklan

EJ – Pelatih caretaker Bejo Sugiantore bersama kapten tim Ruben Sanadi menghadiri konpers pasca laga melawan Persija di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (24/8).

Tentang hasil pertandingan

Bejo Sugianntoro (BS): Saya mengucapkan terima kasih sama pemain sisa bersebaya, tetapi sebetulnya tidak sisa sih. Jadi intinya saya harus bersama mereka. Bahwa setelah bermain melawan sekelas Persija dengan susunan pemain yang komplit. Dengan kita yang banyak dipanggil (Timnas) dan akumulasi kartu, saya respek sama pemain sendiri. Dia mau berjuang mau berbuat untuk tim ini. Walaupun secara hasil tidak sesuai dengan ekspektasi semua suporter kita. Tapi inilah tujuan dan karakter permainan Persebaya sudah mulai nampak di dua pertandingan. Dan saya sebagai caretaker tidak bisa berbuat banyak karena apapun itu yang penting untuk teman-teman pemain bisa menampilkan gaya satu dua sentuhan permainan di dua pertandingan terakhir

Tentang Persebaya yang hanya meraih hasil imbang

Iklan

Ruben Sanadi (RS): Pertama-tama bersyukur pada Tuhan karena tadi bisa melalui pertandingan dengan baik dan tidak ada pemain didera cedera. Yang kedua terima kasih pada coach juga. Kita sebagai pemain menjalankan apa yang coach instruksikan. Kita bermain walaupun kita tidak mempunyai striker murni di depan. Tetapi saya apresiasi kinerja teman-teman hari ini, satu kekuatan bisa kita mainkan. Saya sangat senang sekali walaupun tadi sama dngan coach masalah suporter inginkan kita menang. Tetapi inilah sepak bola. Tetapi kami senang, semoga ini menjadi evaluasi bagi pemain untuk pertandingan terakhir kami bisa main seperti ini. Dan kalau kami kerja keras di dalam lapangan semua kompak pasti ada hasil itulah yang tadi saya sampaikan pada pemain. Kita tidak boleh kalah yang penting kita tunjukkan kita bisa, teryata kita bisa. Seperti kita bisa. Jadi kita menatap pertandingan ke depan kita punya pelatih walaupun caretaker, tetapi pelatih yang hebat. Semoga ke depan lawan Bhayangkara permainan hari ini bisa kita tunjukan di sana.

Tentang penggantian Rendi Irwan dengan Misbakus Solikin

BS: Saya tidak mau mengubah komposisi terbaik. Jadi apapun itu sebagai acuan saya untuk menampilkan siapapun. Tentunya semua pemain. Tidak hanya Papua, tidak hanya Aceh tidak hanya Surabaya. Mereka bersatu untuk berbuat. Siapapun yang bermain dia akan mengeluarkan kemampuanya maksimal. Seperti saya konpers-konpers sebelumnya. Jadi wajar saya harus melindungi pemain saya. Banyak hujatan untuk misbakus. Sekarang kalau dibalik Rendy gak main tetapi Misbakus di awal. Pasti ada masalah kalau hasilnya jelek, seperti itu. Ternyata Misbakus juga bisa menyamakan kedudukan walaupun lewat pinalti. Kita harus punya Plan A Plan B disaat Rendi, satu, kebugaran, pasti berada di menit-menit ke berapa pasti dia akan mengalami letih kelelahan. Itu kunci kita masukan Misbakus. Jadi kita sesuai dengan apa yang kita rangkai 27 pemain dan ini masa depan Persebaya. Ada pemain yang seperti ini dan akan dibawa ke musim-musim berikutnya. Ya inilah karakter kita.

Tentang penampilan Supriadi

BS: Supri anak muda butuh bimbingan dari senior tapi kenapa saya menampilkan Supri? Bukan karena Basna jelek, bukan. Cuma bicara kemampuan anak muda itu wajib. Entah itu Basna entah itu Supri, kalau bicara kemampuan. Tetapi benar-benar ditunjang sektor-sektor yang bisa memompa anak-anak muda. Dengan kakak Ruben ada Cak Rendi. Semua, karena apapun itu ya seperti itu kita main.

Tentang aksi Bonek “Say No To Racism”

RS: Saya mengucapkan terima kasih atas tanggapan tentang Papua. Kita bersahabat bersaudara. Apapun, kapan pun, di mana pun kita bermain saya pribadi menanggapi profesional. Saya bermain di Persebaya di mana saya bekerja, saya tetap profesional. Apapun yang kejadian-kejadian kemarin itu menjadi contoh saya sebagai kapten tim di sini. Jadi rangkul semua teman-teman dalam tim ini. Tidak ada perbedaan siapapun. Di sini kami kerja untuk Persebaya. Tidak membeda-bedakan ini orang asli surabaya ini orang asli Papua ini Aceh… tidak ada! Tidak ada dalam kamus saya.

Kita semua sama kita bersaudara. Itu Persebaya kami kerja kami makan di sini. Jadi apapun kepercayaan pelatih dan siapa pun yang dimainkan, mau siapa pun yang pergi ke Timnas itu tidak ada urusan tidak ada masalah. Kami disini di kontrak untuk membela Persebaya. Siapapun mau cadangan, mau tidak pernah main ditunjukan pemain, mana untuk Persebaya? Kasih kemampuanya untuk Persebaya.

Tentang diskusi sebelum pengambilan penalti

RS: Tadi ada insiden kecil itu sebenarnya saya sebagai kapten tim menanyakan teman-teman siapa yang siap? Dan Misbakus yang siap maka saya suruh dia yang ngambil penalti.

Tentang peminjaman pemain Timnas

BS: Masalah pemain Timnas. Apapun itu. Kami selalu siap kita harus respek pada federasi. Mungkin kakak Ruben akan pergi ke Timnas. Tapi kita masih ada kuota 1 untuk pinjaman pemain Timnas. Jadi tidak ada masalah. Ini Persebaya, dengan komposisi pemain seperti ini kita berbuat melawan Persija walaupun tanda kutip hasil kita tidak memuaskan berbagai pihak. Tetapi dengan keterbatasan pemain mereka bisa bermain menghibur bagi saya. Karena apapun ini ciri khas permainan Persebaya. Satu dua sentuhan dengan bermain ngeyel ya seperti ini. Tetapi dipertandingan sore ini digaris bawahi bahwa rivalitas kita lawan Persija ya itu harus kita jalani. Secara hasil memang kecewa. Tapi ya inilah cikal bakal kapan lagi kita bisa berani menampilkan Basna. Apalagi kita berani menampilkan Supriadi. Bahkan nanti U-20 kita tampilkan. yaitu harus satu suara kita harus bermain maksimal untuk Persebaya, itu saja

Tentang siapa pemain Timnas yang Dipanggil

BS: Kalau masalah pinjaman pemain Timnas hanya satu tidak boleh lebih. Nama peaminnya rahasia.

RS: Intinya siapapun yang nanti walupun pemain Persebaya yang dipanggil Timnas adalah pemain yang terbaik. Pasti akan membuktikan bahwa bisa bermain untuk Persebaya, tidak usah kuatir. Saya sebagai pemain Persebaya begitu.

Tentang Lizio dan Balde yang sering dibangkucadangan

BS: Salah satu keputusan pelatih harus dilalui dan itu sebagai acuan. Saya di setiap berlatih jadi penampilan di latihan terakhir itu sebagai acuan saya. Siapapun itu entah pemain asing entah lokal. Jadi tidak ada tendensius senang asing atau enggak. Jadi sesuai dengan karakter main kita ya saya tampilkan.

Tentang kedatangan Wali Kota

BS: Tujuannya satu. Tidak hanya Bonek dan Bonita, orang nomor satu di Surabaya saja memotivasi kita untuk berbuat di pertandingan tadi. Walaupun di akhir pertandingan hasil seperti ini, tapi itulah terpanggil. Saya terpanggil, pemain terpanggil selalu untuk memberikan kemampuan yang maksimal untuk persebaya.

RS: Tadi semua apa yang disampaikan coach semua sama. Tadi ibu Wali Kota kasih motivasi pada pertandingan tadi karena pantas. (*)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display