EJ – Persebaya Surabaya memilih melepas Manuchehkr Dzhalilov dan Damian Lizio di menit terakhir penutupan bursa transfer. Asisten pelatih Wolfgang Pikal mengungkapkan beberapa alasannya.
Menurut Pikal, baik Dzhalilov dan Lizio merupakan pemain bagus. Tapi setelah menimbang beberapa hal, manajemen sepakat mengakhiri kerjasama dengan kedua pemain tersebut.
“Mungkin dari statistik kurang produktif dan tambahan untuk Dzhalilov pada Oktober mendatang hampir satu bulan tidak ada, soalnya main di timnas Tajikistan. Itu mungkin juga menjadi pertimbangan,” kata Pikal.
Jika dilihat dari statistik kontribusi Lizio memang kurang signifikan. Pemain asal Bolivia itu hanya mampu menyumbang 2 assist dan 2 gol untuk Persebaya. Catatan 2 assist itu tentu tak cukup baik bagi seorang gelandang serang yang diharapkan mampu menyuplai bola.
Sedangkan Dzhalilov sebenarnya punya statistik cukup apik. Bersama Ruben Sanadi, pemain 28 tahun itu mampu mencetak empat buah assist, terbanyak di Persebaya.
Tapi, dilihat dari jumlah gol, performa Dzhalilov memang menurun cukup jauh. Setelah meraih gelar top skorer Piala Presiden 2019 dengan 5 gol, Jalilov hanya mampu mencetak 1 gol bersama Persebaya selama setengah musim Liga 1.
Selain itu, Jalilov memang menjadi pemain inti di timnas Tajikistan. Sedangkan, pada pertengahan Oktober dan November 2019 mendatang seluruh timnas di Asia kembali menjalani laga kualifikasi Piala Dunia 2022. Persebaya mengantisipasi absennya pemain di bulan-bulan tersebut.
Pikal sendiri memilih menatap skuad Persebaya kedepan dengan optimis. Datangnya Diogo Campos dan Aryn Williams diharapkan mampu menggantikan peran Dzhalilov dan Lizio.
“Sekarang kami punya Diogo Campos, harus optimis. Lihat kedepan untuk pemain yang baru, kami harus maksimalkan yang ada,” ujar Pikal. (riz)