EJ – Hubungan antara Bonek dengan Pemkot Surabaya sempat renggang. Namun upaya untuk merekatkan kembali hubungan diantara keduanya mulai dirintis.
Kamis siang, 18 Agustus 2016, sekitar 10 perwakilan Bonek memenuhi undangan Pemkot. Mereka mendatangi gedung Pemkot bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra).
Bonek diterima langsung oleh Kepala bidang Kesra, Imam Siswandi. Pertemuan yang berlangsung penuh kekeluargaan tersebut membicarakan tentang rencana Pemkot yang akan memberdayakan Bonek sebagai bagian dari warga Surabaya.
“Pemkot akan memberikan beberapa program pelatihan usaha untuk Bonek. Pelatihan ini akan diberikan secara cuma-cuma alias tanpa biaya,” ujar Imam.
Beberapa pelatihan yang akan diberikan Pemkot antara lain sablon, otomotif khususnya roda dua, handycraft, programmer komputer, menjahit, kuliner (khusus Bonita), dll.
Dari hasil pelatihan, Pemkot akan membantu penyalurannya. Pelatihan dijadwalkan setiap Sabtu, mulai pukul 10.00 – 13.00 WIB, bertempat di Krampung Plaza. Tiap kelas maksimal 20 orang.
Lilik, salah satu Bonek senior, menyambut baik rencana Pemkot. “Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Bonek,” ujarnya.
Pelatihan ini adalah program positif dari Pemkot untuk memberdayakan Bonek.
Syarat untuk mengikuti program sangat mudah. Cukup tunjukkan KTP Surabaya dan peserta harus berusia produktif antara 17-40 tahun.
“Program ini harus direspon Bonek secara positif. Kita akan membuka pendaftaran secepatnya,” ujar Andie Peci yang turut dalam rombongan.
Dia menambahkan bahwa pendaftaran program akan dipusatkan di Mess Karanggayam mulai Jumat (19/8). (bim)