EJ – Tim kepelatihan Persebaya Surabaya saat ini diisi oleh “Trio Legenda” yaitu Aji Santoso, Bejo Sugiantoro dan Uston Nawawi. Menurut Jacksen F. Tiago, itu menunjukkan kesuksesan pembinaan di Persebaya yang sudah berjalan puluhan tahun.
Persebaya resmi menunjuk Aji Santoso sebagai pelatih kepala sejak 31 Oktober 2019 lalu. Pelatih 49 tahun itu dibantu oleh Bejo Sugiantoro sebagai asisten pelatih dan Uston Nawawi sebagai Direktur Teknik.
Kebetulan, ketiganya merupakan penggawa inti Persebaya ketika juara Liga Indonesia 1997. Saat itu Aji Santoso menyandang ban kapten dan berposisi sebagai bek kiri, Bejo sebagai bek tengah sedangkan Uston sebagai gelandang.
Nah, Jacksen, yang juga menjadi rekan sekompatriot Aji, Bejo dan Uston ketika Persebaya juara Liga Indonesia 1997 menanggapi positif penunjukan rekan-rekannya itu.
“Saya rasa itu sesuatu yang baik, untuk memberi ruang kepada mantan pemain di Persebaya. Saya rasa itu tidak lepas dari pembinaan di Persebaya selama ini,” kata Jacksen kepada EJ.
“Saya meskipun tidak pernah di Surabaya tapi saya adalah binaan dari kompetisi internal Persebaya,” kata Jacsen.
Ya, Jacksen sendiri memang mendapat didikan dari kompetisi internal Persebaya ketika mengawali karir kepelatihan tahun 2002. Saat itu ia mampu membawa Assyabaab juara kompetisi internal Persebaya.
Pada musim 2003-2005 ia kemudian ditunjuk sebagai pelatih Persebaya. Pelatih asal Brasil itu pun mampu mengantarkan Green Force juara Liga Indonesia 2004.
Kini, meski belum meraih gelar juara seperti Jacksen, keberadaan Aji bersama Bejo dan Uston setidaknya dianggap mampu melanggengkan tradisi Persebaya memproduksi pelatih berkualitas.
“Saya rasa itu menunjukkan bahwa Persebaya selama ini menjadi salah satu kiblat pemain maupun pelatih sepakbola di Indonesia. Itu adalah sebuah hal positif, sebuah nilai plus untuk prestasi pembinaan Persebaya,” tandas Jacksen. (riz)