Perbaiki Hubungan Suporter-Manajemen, Belajar Profesional ke Liga Thailand

Stadion milik Buriram United. Bayangkan seandainya Persebaya mempunyai stadion sendiri. (Foto: espnfc.com)
Iklan

Persebaya memiliki prestasi yang tidak main-main dalam ranah persepakbolaan Indonesia. Mulai dari juara liga hingga memiliki basis suporter yang dapat dikatakan sangat militan dalam mendukung tim kesayangan. Persebaya dikenal dengan suporter yang memang “Bondo Nekat” dalam mendukung tim kesayangannya.

Seperti yang baru-baru ini terjadi ketika suporter Persebaya atau yang lebih dikenal dengan nama “Bonek” melakukan aksi Gruduk Jakarta guna memperjuangkan tim kesayangan mereka yang tidak diakui oleh PSSI. Walau pada akhirnya mereka hanya sampai di Stadion Tugu, aksi tersebut sudah menggambarkan Suporter Persebaya memang bukan suporter biasa.

Keunggulan dalam basis pendukung merupakan anugrah bagi manajemen yang menaungi sebuah klub profesional. Mengapa demikian? Penonton adalah bagian penting dalam pemasukan klub guna menyeimbangkan neraca pemasukan dan pengeluaran tim.

Salah satu kelemahan tim-tim profesional di Indonesia adalah mereka tidak memiliki aset secara fisik atau dengan kata lain mereka hanya memilki pemain saja. Hal tersebut membuat para investor seringkali enggan mengakuisisi sebuah tim profesional di Indonesia. Karena mereka hanya membeli sebuah nama. Tidak ada bentuk fisik yang terakuisisi.

Iklan

Seperti misalnya kita mengakuisisi tim A, investor akan berpikir ulang untuk menuntaskan akuisisi karena mereka hanya membeli sebuah klub, tanpa stadion (karena stadion di Indonesia banyak dimilki pihak pemerintah), dan tanpa struktur tim yang kuat karena kebanyakan tim di Indonesia hanya mengkotrak pemain untuk 1 tahun saja.

Terlepas dari itu, Persebaya sebenarnya sudah memiliki satu poin untuk dapat menggaet para investor untuk mengucurkan uang mereka demi majunya sebuah klub. Persebaya punya basis suporter hebat. Poin itu sangat “seksi” bagi investor. Karena dengan banyaknya pendukung berarti banyak yang tahu. Banyak yang tahu berarti terkenal. Dan terkenal merupakan salah satu tujuan sponsor untuk mempromosikan produk mereka melalui Persebaya. Persebaya butuh investor yang berpikiran jangka panjang untuk klub. Persebaya butuh investor yang memiliki passion dalam sepak bola.

Andai saya yang diberi mandat untuk memimpin manajemen, yang saya lakukan adalah merestrukturisasi internal manajemen. Saya akan mencari orang yang punya passion dalam bisnis dan sepak bola. Orang dengan pandangan tersebut sangat baik untuk kemajuan sebuah klub. Yang kedua saya akan melakukan studi banding bersama manajemen ke Thailand guna belajar tata cara pengelolaan klub yang independen dan benar-benar “profesional”.

Mengapa Liga Thailand? Karena tim profesional Thailand benar-benar dapat dijadikan contoh untuk sebuah klub profesional. Saya ambilkan contoh Buriram United (BU). Mereka adalah klub yang mempunyai stadion sendiri, memiliki fasilitas latihan sendiri, mempunyai bangunan untuk pemain dan manajemen sendiri, dan memiliki bus atau armada sendiri. Mereka juga sangat bagus dalam pengelolaan keuangan hingga mereka dapat memilki semua aset itu.

BU merupakan salah satu klub yang bisa dikatakan hampir sempurna untuk dijadikan contoh sebuah klub yang “belajar” menjadi profesional. Namun, BU memiliki satu poin yang tidak mereka miliki, Suporter. Mereka tidak memiliki basis suporter yang baik. Sedangkan kita? Sangat punya. Tinggal akhirnya kejelian manajemenlah yang akhirnya dapat menentukan arah sebuah klub.

Kita bisa memulai dengan membangun fasilitas latihan sendiri, mengontrak pemain jangka panjang, mengembangkan pembibitan pemain muda, memiliki armada klub, memiliki struktur yang baik dalam pengelolaan tiket pertandingan, hingga akhirnya memiliki stadion.

Sebuah langkah yang tidak mudah memang, tapi bukan hal yang mustahil untuk dilakukan tim dengan sejuta prestasi, Persebaya. Ubah perspektif suporter yang tadinya suka tidak membeli tiket menjadi suporter yang memiliki andil dalam perkembangan klub. Bonek harus menjadi suporter yang semakin dewasa, dan berakhir dengan stabilitas klub yang baik. Jika dua pihak, suporter dan manajemen, tersebut dapat memperbaiki diri dengan baik, dapat saya pastikan Persebaya akan menjadi Jaya kembali. Dalam jangka panjang.

Sebuah harapan dari salah satu dari sekian banyak orang yang merindukan Persebaya untuk dapat bangkit dan menjadi klub bukan sembarang klub.

*) Aldi Dio Afrada (aldidi*******@gmail.com)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display