Setelah 25 Tahun, Bajol Ijo Kembali Bungkam Macan Kemayoran di GBK

Abu Rizal Maulana di laga lawan Persija. Foto: EJ
Iklan

EJ – Persebaya lagi-lagi mengandaskan rivalnya pada kasta tertinggi Liga Indonesia. Setelah Arema FC dihajar minggu lalu, kali ini klub ibukota, Persija, dibuat keok di kandangnya sendiri, Gelora Bung Karno (17/12). Bertindak sebagai tamu, tak membuat persebaya tampil bertahan, justru Persebaya tampil terbuka dengan mengambil inisiatif serangan dari awal laga.

Menampilkan Rahmat Irianto menggantikan Ruben Sanadi terbukti ampuh mengamankan sisi kiri pertahanan Bajol Ijo. Bukan hanya posisi, namun Rian juga menggantikan peran sebagai kapten tim.

Babak Pertama

Persebaya langsung tancap gas setelah wasit meniup peluit dimulainya pertandingan. Permainan agresif langsung tersaji di awal-awal babak pertama. Bajol ijo mengambil inisiatif pressing ketat hingga garis pertahanan Macan Kemayoran.

Iklan

Permainan cepat dari kaki ke kaki Persebaya berbuah hasil di menit ke-8. Da Silva mampu menggiring bola menusuk sisi kiri pertahanan Persija kemudian melepaskan umpan kepada Osvaldo yang berdiri tanpa kawalan dengan mudah menceploskan bola ke gawang Persija yang dikawal Andritany Ardiansyah. Persebaya memimpin di awal babak pertama.

Persebaya tampil impresif dan dominan dalam penguasaan bola. Meskipun telah memimpin 0-1, Green force tak mengendurkan intensitas serangan. Alhasil gol kedua tercipta di menit ke-23. Bermula dari umpan matang Abu Rizal Maulana yang mengarah ke Osvaldo Haay yang lagi-lagi berdiri bebas, Osvaldo lalu memantulkan bola kepada Diogo Campos yang berlari tanpa kawalan melepaskan tendangan keras yang menghujam keras ke jala Andritany. Green Force memimpin 0-2.

Tertinggal dua gol, Persija keluar menyerang dan menekan pertahanan Bajol Ijo. Beberapa kali umpan-umpan yang ditujukan untuk Marko Simic masih mampu diantisipasi barisan pertahanan Persebaya

Gol bagi tim tuan rumah akhirnya tercipta di menit ke-31. Bermula dari handsball Dutra yang berujung pada Hadiah penalti untuk Persija. Miswar sebetulnya mampu mengantisipasi tendangan penalti dari Marko Simic, namun bola muntah mampu disambar oleh Simic dengan tendangan keras mendatar. Persija mampu memperkecil kedudukan 1-2 dan skor bertahan hingga babak pertama berakhir

Babak Kedua

Kontras dari babak pertama, tempo cenderung lambat disajikan kedua tim di awal-awal babak kedua. Kedua tim silih berganti menguasai bola. Persija terlihat lebih mengandalkan wall pass dari Marko Simic dan crossing dari kedua sayapnya. Sementara Bajol ijo lebih mengandalkan serangan balik.

Berulangkali Persija menekan pertahanan Persebaya namun masih menemui kebuntuan dalam skema Set play. Performa disiplin barisan pertahanan Anak asuhan Aji Santoso menjadi faktor susahnya Persija mendapatkan banyak peluang.

Skema yang diterapkan tim ibukota juga mampu dibaca dengan apik oleh lini pertahanan Persebaya. Berulang kali crossing dari kedua sisi pertahananan bajol mampu dipotong dengan apik.

Pada lima belas menit jelang berakhirnya laga, Persija mengurung pertahanan Persebaya dengan agresif, penguasaan bola total dikuasai Macan Kemayoran. Namun masih belum juga mampu menembus rapatnya jantung pertahanan Bajol Ijo, Skor 1-2 bertahan hingga wasit meniup peluit akhir pertanda berakhirnya laga.

Hasil impresif yang kembali mampu dituai Persebaya tentu tak lepas dari permainan yang taktis dan disiplin. Racikan coach Aji terbukti mampu menyajikan permainan yang menarik dan efektif dalam menjebol jala lawan. Rotasi pemain guna recovery juga terbukti mampu menjaga tren ngeyel sepanjang laga. Hasil ini merupakan kemenangan yang diraih di GBK setelah 25 tahun. Saat itu, Persebaya mengandaskan Persija dengan skor 4-2 di perebutan tempat ketiga Divisi Utama Perserikatan 1993/94. (rgl)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display