Sejak kembali berkompetisi pada 2017 lalu, praktis hanya dua piala yang mampir ke Persebaya yaitu Piala Dirgantara dan Liga 2. Tahun ini sebenarnya Persebaya berpeluang menambah piala lagi saat sudah mencapai final Piala Presiden 2019. Namun sayang di partai puncak dikalahkan rival abadi, Arema FC.
Setiap awal musim tak terkecuali musim ini, Bonek selalu berharap (jika tidak boleh dibilang menuntut) agar tim ini menjadi juara. Dan bukannya manajemen tidak mendengar harapan ini, bahkan awal musim ini persebaya memboyong striker yang pernah memperkuat klub legendaris dari Skotlandia, Glasgow Celtic yang bernama Amido Balde serta Dzhalilov yang performanya apik bersama Sriwijaya FC musim lalu.
Namun, performa moncer ketika piala presiden seakan hilang saat memasuki liga. Bahkan dua pertandingan awal di kandang sendiri berakhir imbang serta kalah di pertandingan pertama melawan Bali United yang akhirnya menjadi juara musim ini. Hasil negatif ini semakin bertambah saat kalah melawan Arema dengan skor 4-0. Skor yang membuat ratusan Bonek menyerbu kantor Persebaya hingga presiden klub turun tangan untuk menenangkan.
Persebaya pun berbenah. Striker tajam musim lalu, David da Silva dipulangkan dari Korea. Gelandang tangguh, Aryn Williams serta gelandang serang Diogo Campos didatangkan. Perombakan ini bukan tanpa korban. Seluruh legiun asing kecuali Otavio Dutra diputus masa baktinya.
Akhirnya, gelaran Liga 1 telah selesai. Persebaya di luar dugaan banyak pihak menduduki peringkat 2, jauh lebih baik dari musim lalu yakni 5. Tagar #persebayahappyending mengemuka di media sosial. Semua menyambut dengan gembira. Persebaya seakan mampu membuktikan kepada para pendukungnya jika mereka mampu menduduki papan atas. Sesuai ucapan presiden klub, jika Persebaya juara, maka caranya harus baik.
Posisi runner up sejatinya mempunyai tiket menuju kompetisi asia namun dengan catatan sang juara liga, Bali United, mampu lolos ke Liga Champion Asia. Jadi, untuk musim depan target Persebaya tetap juara atau mengejar tampil di kompetisi Asia?
Penulis sendiri berpendapat, kompetisi Asia lebih bergengsi karna akan mampu membuat Persebaya makin dikenal (berdampak pada branding terutama sponsor) serta akan menjadi sejarah jika Bonek banyak yang away sebagaimana yang biasa mereka lakukan. Jika konsisten bermain di Asia, maka gelar juara Liga bukanlah sebuah kemustahilan bagi Bajol Ijo.
Salam Satu Nyali, WANI !