Membaca rentetan wawancara coach Aji Santoso terhadap perkembangan transfer Persebaya akhir-akhir ini mengerucut kepada satu inti: menunggu kontrak selesai, baru negosiasi. Padahal, ada aturan yang melegalkan pendekatan kepada pemain sebelum masa kontraknya habis.
Saya berasumsi bahwa hal tersebut adalah “budaya sungkan” yang selama ini diterapkan secara tidak langsung di pesepakbolaan Indonesia. Setiap klub yang melakukan negosiasi awal kepada pemain sebelum kontraknya berakhir kerap kali disebut sebagai tim yang tidak punya sopan santun. Tetapi anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar dalam kondisi tertentu. Bahkan tidak main-main karena langsung “di-backup” oleh regulasi resmi.
Penggunaan Prakontrak
Ketika jendela transfer dibuka, klub akan berbondong-bondong untuk melakukan negosiasi pemain, entah yang ingin dipertahankan atau rekrutan baru. Namun yang saat ini jarang dimanfaatkan oleh klub indonesia adalah penggunaan prakontrak. Prakontrak adalah sebuah kesepakatan awal yang diteken pemain sebelum kontrak resmi.
Menurut Regulasi PSSI tentang Status dan Transfer Pemain pasal 18 poin 3 dijelaskan bahwa pemain profesional hanya bebas membuat kontrak dengan klub lain jika masa berlaku kontrak dengan klubnya tersebut telah berakhir atau akan berakhir dalam enam bulan. Hal yang sama juga tertulis pada FIFA Regulations on the Status and Transfer of Players pasal 18 poin 3.
Artinya, Persebaya berhak untuk melakukan pembicaraan prakontrak dengan sang pemain enam bulan sebelum kontrak pemain yang bersangkutan berakhir. Tidak perlu menunggu sampai kontrak dengan klubnya berakhir. Contohnya seperti Aaron Ramsey yang menyepakati pra kontrak dengan Juventus awal-awal tahun 2019 lalu. Di sisi lain bagi klub Indonesia, ini menguntungkan karena masih banyak yang mengontrak pemain dengan durasi satu musim saja. Agar lebih jelas, berikut ilustrasi sederhananya:
ILUSTRASI – Gareth Bale, pemain Persitema Temanggung dikontrak oleh manajemen satu tahun hingga Desember 2019. Karena permainannya apik, Persebaya tertarik untuk merekrut. Manajemen Persebaya sudah bisa melakukan negosiasi dengan Gareth Bale sejak bulan Juli 2019 dengan memanfaatkan prakontrak. Apabila Bale sepakat, ia tetap hanya akan bergabung dengan Persebaya saat kontraknya berakhir atau dengan kata lain Bale resmi sebagai pemain Persebaya terhitung 1 Januari 2020.
Dengan memanfaatkan regulasi ini, Persebaya akan lebih terencana dalam menyusun pemain untuk musim yang akan datang. Gampangnya, peluang untuk mewujudkan target utama akan terbuka lebar. Selain itu, hal ini seharusnya bisa membuat klub-klub Indonesia untuk mulai meneken kontrak pemain dengan jangka waktu yang lebih lama agar tidak terlalu sering bongkar pasang pemain setiap musimnya demi mewujudkan sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Salam Satu Nyali, WANI!