Catatan Kurang Apik Pemain Asing Persebaya Yang Pertama Kali Main di Indonesia

Mahmoud Eid. Foto: Rizka Perdana Putra/EJ
Iklan

EJ – Mahmoud Eid menjadi pemain asing ketiga Persebaya musim ini. Pemain kelahiran Swedia berpaspor Palestina itu telah resmi menjadi bagian dari Persebaya musim 2020. Bermain di Persebaya menjadi pengalaman pertama Mahmoud bermain di Liga Indonesia. Setelah sebelumnya bermain di kasta teratas Liga Swedia bersama Kalmar FF musim 2018/2019.

Melihat rekam jejak Mahmoud Eid yang belum pernah bermain di sepak bola Indonesia, penulis mencoba mencari tahu bagaimana performa pemain asing Persebaya yang baru pertama kali merumput di sini.

Sejak promosi ke Liga 1 musim 2018 hingga 2019, tercatat ada 9 pemain asing yang pernah bergabung dengan Persebaya. Dimulai dari Otavio Dutra, Robertino Pugliara, Pedro Henrique, David Da Silva, Manu Dzhalilov, Damian Lizio, Amido Balde, Diogo Campos, dan Aryn Williams. Dari sembilan pemain tersebut tercatat empat pemain yang baru pertama kali merasakan atmosfer sepak bola Indonesia.

Dari empat pemain tersebut, hanya Aryn Williams yang mampu menjaga performa hingga mampu bertahan di Persebaya. Sedangkan Pedro Henrique tidak mampu menunjukkan ketajamannya dalam mengisi pos lini serang Persebaya di Piala Gubernur Kaltim. Amido Balde hanya mampu tampil apik kala menghadapi tim kasta kedua Liga Indonesia yaitu di Piala Indonesia. Terakhir, Damian Lizio gagal menunjukkan sebagai playmaker yang handal pengganti Robertino Pugliara di musim sebelumnya.

Iklan

Mungkin Problem ini bukan hanya dialami Persebaya saja. Namun Persebaya kerap gagal dalam merekrut pemain asing yang baru merumput di Liga Indonesia. Bukan sejak Persebaya promosi di Liga 1. Namun sejak era Persebaya promosi di pentas ISL musim 2008/2009 hingga mengarungi pentas IPL. Persebaya kerap gagal dalam rekrutan pemain asing yang baru berkarir di Ligina.

Nama-nama seperti Josh Maguire, Michael Cvetkovski, dan Jairon Feliciano menjadi beberapa pemain yang belum mampu menunjukkan kemampuannya di Persebaya. Faktor adaptasi menjadi faktor utama jika dibandingkan dengan performa pemain asing Persebaya yang sudah berpengalaman di Ligina. Jelas hal ini harus menjadi pekerjaan rumah bagi manajemen Persebaya dalam merekrut pemain asing terbaik. (osc)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display