Mengapa Persebaya Harus Menolak Penunjukan Asprov Sebagai Panpel Laga Final?

Iklan

Kelucuan turnamen Piala Gubernur Jatim kembali berlanjut. Saat memasuki laga final, Asprov selaku panitia kebingungan terkait venue dan akhirnya menunjuk Persebaya sebagai final. Asprov memerintahkan Persebaya menggelar pertandingan final di GBT.

Persebaya sepertinya tak langsung mengiyakan penunjukan Asprov itu. Karena itu, venue laga final masih akan dirapatkan di Polda Jatim Kamis (19/2) pukul 09.00 WIB. Surat dari Asprov memang menunjuk Persebaya sebagai panpel lengkap dengan segala keribetannya. Persebaya akan hadir dalam rapat itu

Kami berharap Persebaya menolak penunjukan Asprov sebagai panpel. Turnamen ini harusnya menjadi tanggungjawab panitia. Mengapa panitia membebani Persebaya menggelar laga final di GBT?

Menggelar laga di GBT tidak semudah itu. Banyak hal yang harus dilakukan. Standar yang dipakai Persebaya biasanya sangat tinggi. Belum lagi Persebaya harus mengeluarkan biaya penyelenggaraan pertandingan. Tentu biayanya lebih dari nominal hadiah juara yang hanya mencapai 300 juta.

Iklan
Surat penunjukan Persebaya sebagai panpel laga final.

Bayangkan, final akan diadakan besok Jumat (20/2). H-1 belum ada penjualan tiket. Panpel pastinya belum mengurus surat perijinan, menjual tiket pertandingan, dll. Panpel juga harus menyiapkan standar pengamanan di GBT agar tidak terjadi masalah di laga nanti. Tentu menggelar pertandingan dengan resiko tinggi dan dihadiri puluhan ribu penonton sangat riskan.

Urusan venue final sebenarnya menjadi tanggung jawab panitia turnamen. Ini yang harus digarisbawahi. Lucu jika peserta yang harus menanggung semuanya.

Persebaya sedang bersiap mengikuti kompetisi Liga 1 dan ASEAN Club Championship 2020. Ini yang mesti dipikirkan dan menjadi prioritas Persebaya. Ingat, seandainya laga digelar di GBT dan terjadi masalah, maka Persebaya juga yamg akan terkena imbasnya. Dan itu pastinya akan mengganggu persiapan Persebaya di Liga 1.

Lantas, laga final diadakan di mana? Biarlah Asprov yang memikirkannya. Bisa saja laga digelar di GBT, tapi panpel harus dipegang Asprov bukan Persebaya.

Salam Redaksi!

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display