DNA Semangat Bung Tomo Harus Terjaga di Persebaya

Aksi koreo 3D Bonek Tribun Kidul. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Green Force Bajul Ijo sebutan nama klub sepak bola asal kota pahlawan. Klub yang terbilang cukup tua dari jajaran tim sepak bola seluruh indonesia, juga salah satu pendiri persatuan sepak bola seluruh Indonesia (PSSI).

Persebaya merupakan tim yang terkenal dan identik dengan kegarangan menerkam para lawan, kecantikan umpan-umpannya, dan keberanian di lapangan hijau. DNA itu membuat tim persebaya memiliki ciri khas sebagai tim bola yang tidak ada di tim manapun di Indonesia.

Ciri khas tersebut mungkin lahir ketika Bung Tomo sebagai salah satu tokoh pahlawan ikonik yang berasal dari Surabaya dengan kegarangan dan semangat yang tak pernah padam menyemangati arek-arek Suroboyo agar tidak gentar melawan penjajah. Sehingga warisan semangat itu harus menjalar dan timbul pada para punggawa Bajol Ijo dan jajaran official yang memberanikan diri membawa nama besar PERSEBAYA SURABAYA. Semangat itu pun juga menular di hati para pendukung dengan salam satu nyalinya yang bersimbolis WANI. Terbukti di mana pun dan kapan pun Persebaya berlaga, di sana akan ada semangat dari pendukung setianya yakni Bonek.

Jangan anggap remeh dukungan para Bonek. Karena mereka mendukung bukan hanya main-main. Dari segi uang, tenaga, pikiran, dan nyali di tuangkan menjadi satu tanpa ada harap imbal balik apapun kecuali hanya satu yaitu kemenangan di setiap pertandingan. “Karena Kemenangan Harga Mati”.

Iklan

Di pundak jajaran official dan seluruh pemain beban kemenangan yang diharapkan itu berada, berkecimpung di lingkaran persepakbolaan khusunya Persebaya. Wajib menggunakan HATI, “jika tidak dengan hati lebih baik pergi.” Karena Persebaya bukan hanya sekedar tim sepak bola yang bisa diincip lalu “habis manis sepah di buang” Karena ada kesetiaan pendukung yang tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan keadaan seperti apapun dukungan itu terus bertambah dan berlipat ganda karena semboyan hati mereka adalah “Kalah ku dukung menang ku sanjung”

Tercatat tahun 2004 terakhir Persebaya menjuarai Liga Indonesia hingga sekarang belum pernah menjuarai kompetisi. Ada apa? Apakah semangat itu mulai luntur, redup, atau bahkan hilang? Kami rindu juara itu wahai para punggawa, belasan tahun kami menunggu, segala dukungan kami lakukan kami pertaruhkan sampai kapan kami menunggu. Ayo bangkitlah Bajol Ijo ku satukan semangatmu, doa dan dukunganku menyertaimu, ku yakin kau pasti bisa taklukkan lawanmu, ku slalu mendukungmu Persebaya. (*)

*) Tulisan ini adalah salah satu tulisan yang diikutkan dalam “EJ Sharing Writer Contest” edisi Mei 2020. Dengan tema Persebaya dan Harapan Masyarakat, kontes dibuka hingga 31 Mei 2020. Kirim tulisanmu ke email: [email protected].

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display