Panduan Kesehatan PSSI untuk Melanjutkan Kompetisi

Ketum PSSI, Moch Irawan. Foto: PSSI
Iklan

EJ – Santer diberitakan akan kembali menggulirkan kompetisi antara bulan September dan Oktober, PSSI berupaya menggeliatkan kembali sepak bola di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya regulasi yang dibuat PSSI berupa Panduan Pencegahan dan Pengendalian Pandemi Covid-19 dalam Penyelenggaraan Pertandingan Sepak Bola Liga Indonesia Baru.

Dikutip dari skor.id berikut merupakan beberapa poin panduan kesehatan yang dibuat oleh PSSI:

1. PSSI menghimbau kepada setiap klub untuk melakukan pemeriksaan Rapid Test Covid-19 minimal satu kali per pekan.

2. Setiap manajemen klub harus selalu memperhatikan informasi terkini, imbauan serta instruksi dari pemerintah pusat dan daerah masing-masing terkait Covid-19. Hal tersebut berkaitan dengan kebijakan dan prosedur di tempat latihan setiap klub.

Iklan

3. Setiap personil klub wajib menggunakan masker di tempat latihan, menyediakan layanan kesehatan dengan tim medis yang dapat melakukan pemeriksaan, memiliki sumber daya yang dapat memfasilitasi karantina/isolasi mandiri, dan melakukan screening pengukuran suhu tubuh setiap hari untuk seluruh pemain dan ofisial. Apabila ada anggota klub yang terindikasi positif Covid-19 namun tidak bergejala klinis atau tidak bergejala maka dapat melakukan karantina mandiri

4. PSSI mengimbau setiap pemain dilakukan screening paling lambat tiga hari sebelum pertandingan. Pada H-1 pertandingan dilakukan kembali Rapid Test kedua untuk mencegah kemungkinan false negative dari pemeriksaan sebelumnya dan hasilnya diserahkan kepada panitia pertandingan pukul 10.00 WIB. Hal yang sama juga dilakukan kepada wasit. Jika ada wasit yang terindikasi positif maka akan digantikan oleh wasit cadangan

5. PSSI hanya memperbolehkan maksimal 254 orang dalam satu stadion yang terbagi menjadi tiga zona:

  • Zona 1 atau area lapangan berisi 82 orang yang terdiri dari 22 pemain dari kedua tim, 1 fotografer, 4 anak gawang yang berusia diatas 16 tahun, 4 karyawan, 4 anggota keamanan, 4 ofisial, 4 staf sterlisisasi, 4 staf medis (masing-masing tim 2 orang), 18 pemain cadangan (masing-masing tim 9 orang), dan 20 orang staf pelatih (masing-masing tim 10 orang).
  • Zona 2 atau area tribun diisi 100 orang yang terdiri dari 10 karyawan, 8 petugas medis, 7 perwakilan PT LIB, 2 operator stadion, 8 staf tim, 8 delegasi tim tuan rumah, 4 delegasi tim tamu, 5 petugas sterilisasi, 2 petugas pemadam kebakaran, 4 polisi, 10 jurnalis, 23 kru televisi, dan 4 teknisi televisi
  • Zona 3 atau luar stadion diisi 72 orang yang terdiri dari 50 petugas keamanan, 14 kru televisi, dan 8 staf pengelola stadion

6. Setiap orang yang masuk atau keluar harus melalui satu pintu. Semua orang yang berada di stadion harus dengan menggunakan masker, memahami etika batuk/bersin, menjaga jarak minimal satu meter, mencuci tangan dengan sabun saat masuk stadion, serta memperlihatkan surat keterangan sehat bebas Covid-19

7. Para pemain tidak diperkenankan untuk berjabat tangan, tidak boleh berbagi botol minuman, menutup hidung dan mulut saat bersin dengan siku, serta tidak meludah sembarangan di area pertandingan

8. 90 menit pasca pertandingan berakhir seluruh anggota kedua tim harus sudah meninggalkan stadion.

9. Tidak disarankan untuk makan bersama dan mandi di ruang ganti.

10. Wawancara secara langsung ditiadakan dan diganti menjadi wawancara virtual melalui konferensi pers yang sudah disediakan.

11. Penerapan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan di Area Stadion, melakukan pembersihan dengan menggunakan disinfektan di seluruh area stadion, ruang ganti, press, kodridor, pintu masuk dan keluar, arena yang sering digunakan untuk kontak tangan seperti handel pintu, tangga, tombol lift, alat olahraga, dan area umum lainnya.

Menjaga kualitas udara dengan mengoptimalkan sirkulasi udara terutama di dalam ruangan dengan pembersihan AC di dalam ruangan. Menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer yang tersebar di pintu masuk, dan kendaraan/bus yang memasuki stadion sebelumnya sudah dibersihkan dengan disinfektan.

Menurut PSSI selaku pembuat panduan, semua protokol kesehatan tersebut sudah berdasarkan referensi dari FIFA, WHO, AFF, Kemenkes, kemenpora serta mengacu pada Bundesliga (Liga Jerman). (mni)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display