Penyelenggaraan Kompetisi Sepakbola kasta tertinggi di Indonesia yaitu BRI Liga 1 2021/2022 telah memasuki pekan ke 23, persaingan tim tim papan atas dalam memperebutkan mahkota juara Liga tahun ini semakin ketat, namun sayangnya seperti yang sudah menjadi ciri khas Liga Indonesia setiap tahunnya, BRI Liga 1 tahun ini tidak lepas dari berbagai masalah mengundang kontroversi.
Nampak ketidakmampuan penyelenggara liga untuk menghadirkan kompetisi yang profesional dan adil pada setiap pertandingan, kualitas kepemimpinan wasit masih menjadi keluhan terbesar para penikmat bola Indonesia. Bahkan beberapa pertandingan diwarnai kesalahan keputusan wasit yang menyebabkan dampak langsung terhadap hasil akhir.
Kekecewaan yang mendalam terhadap penyelenggaraan Liga Tahun ini telah disuarakan oleh sebagian besar komunitas sepakbola indonesia, kepercayaan terhadap integritas Liga telah berada pada titik terendahnya, tentu saja hal ini memiliki dampak langsung terhadap BRI sebagai brand sponsor utama Liga 1 tahun ini.
Seperti yang disampaikan oleh Priandono pengamat media dan marketing dari Surabaya, ”Buruknya persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan Liga 1 tahun ini, tentunya memiliki korelasi terhadap persepsi masyarakat terhadap Bank BRI sebagai Brand yang melekat pada penyelenggaraan Liga, image tidak profesional, unfair, dan tidak kompeten bisa saja diarahkan pada BRI , karena brand BRI melekat langsung pada penyelenggaraan Liga 1 tahun ini.
Perihal tersebut disepakati oleh Rezaldy dari salah satu komunitas suporter,”semestinya BRI ketika memutuskan menjadi sponsor utama liga, juga mau turut serta menjadi bagian dari control sistem penyelenggaraan liga, terutama menyangkut budaya profesionalisme dan Integritas yang selama ini didengungkan BRI, jangan sampai penyelenggaran Liga menghasilkan Value yang bertolak belakang dengan Value BRI sebagai korporasi”.
Beberapa stakeholder sepakbola Indonesia menyoroti rendahnya kualitas liga tahun ini akan berdampak pada buruknya ekosistem sepakbola nasional yang muara nya adalah prestasi tim nasional Indonesia. Sehingga penantian panjang masyarakat sepakbola Indonesia akan hadirnya prestasi Tim Nasional akan semakin tidak jelas muaranya.