Camat Wonokromo: Saya Tergerak Ikut Fasilitasi Bonek Pasang Baliho

Baliho yang terpasang berkat kerjasama AB1927 dengan Kecamatan Wonokromo.
Iklan

EJ – Masyarakat Surabaya khususnya atau warga lain yang melewati jalanan di wilayah Kecamatan Wonokromo pasti akan menemukan baliho besar tentang Persebaya. Beberapa baliho itu terpasang antara lain di dekat persimpangan rel kereta api RSI, lampu merah jembatan BAT Ngagel, depan Kebun Binatang Surabaya, dan Jembatan Rolak Gunungsari.

Baliho-baliho tersebut terpasang atas kerjasama Arek Bonek 1927 dengan pihak Kecamatan Wonokromo. EJ berkesempatan wawancara dengan Tomi Ardiyanto, Camat Wonokromo via messenger pada (10/12) kemarin. Berikut isi wawancara singkat dengan camat yang ramah ini.

EJ: Apa yang menjadi latar belakang bapak (Kecamatan Wonokromo) memberi perhatian dan bekerjasama dengan Arek Bonek untuk memasang baliho perlawanan Bonek?

Tomi Ardiyanto (TA): Abote rek pertanyaane hehehe. Bonek adalah salah satu ikon dan identitas Kota Surabaya. Saya melihat Bonek merupakan cerminan semangat “arek”. Semangat yang terus menggelora di kota ini. Tak beda dengan semangat masa perjuangan 10 Nopember dulu. Dan saat ini saya lihat dan ikut rasakan, Bonek sedang dizalimi dengan keputusan PSSI dalam kongres Jakarta kemarin.

Iklan

Hal itulah yang saya rasakan sehingga teman-teman Bonek melampiaskan rasa ga trimo-nya dengan bersuara melalui banner atau spanduk yang bertebaran di susut-sudut kampung kota Surabaya. Secara estetika kota, ini sangat mengganggu dan kurang elegan serta bermartabat. Saya tergerak untuk ikut memfasilitasi.

Baliho yang terpasang berkat kerjasama AB1927 dengan Kecamatan Wonokromo.
Baliho yang terpasang berkat kerjasama AB1927 dengan Kecamatan Wonokromo.
Baliho yang terpasang berkat kerjasama AB1927 dengan Kecamatan Wonokromo.
Baliho yang terpasang berkat kerjasama AB1927 dengan Kecamatan Wonokromo.

EJ: Sejauh mana dukungan bapak terhadap perjuangan Bonek dan Persebaya khususnya warga Kecamatan Wonokromo ?

TA: Sejauh ini dukungan saya hanya doa dan mencoba memberi fasilitas untuk baliho. Harapan saya perjuangan arek Bonek akan berakhir dengan bahagia. Yaitu bisa kembali menyaksikan Persebaya bermain, berkonvoi dengan tertib ke stadion lagi, memakai syal dan kostum Persebaya lagi serta bernyanyi bersama. Itu kebahagiaan kita semua.

EJ: Harapan dan saran bapak untuk bonek secara umum?

TA: Sebagai Camat yang mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi utamanya melaksanakan tugas pemerintahan umum dan menjalankan sebagian pelimpahan wewenang Wali Kota saya merasa perlu menyerap aspirasi teman-teman Bonek. Khususnya wilayah Kecamatan Wonokromo. Kami dari kecamatan berusaha bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan bonek. Sudah kami lakukan.

Saya mencoba mencari kesepahaman dengan bonek. Salah satunya adalah sepaham dulu bahwa kota Surabaya adalah milik kita bersama. Keamanan, ketertiban, dan keindahan kota ini adalah tanggung jawab kita semua. Surabaya milik kita. (bim)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display