EJ – Meski bukan orang Surabaya atau Jawa, Muhammad Haqi Wicaksono sangat suka Persebaya. Bonek yang akrab disapa Haqi ini mengaku senang saat Persebaya kembali diakui PSSI saat kongres di Bandung, Minggu, 8 Januari lalu.
Saat mendengar kabar baik itu, besoknya ia langsung melaksanakan nadzar yang pernah diucapkan saat Persebaya vakum. Nadzarnya cukup unik. Ia akan mandi dalam kubangan jalan rusak yang airnya kotor setelah Persebaya diakui.
Benar saja, ia pun segera mencari jalan rusak. Bonek asal Kotagajah, Lampung Tengah ini butuh perjuangan. Pasalnya, di daerah tempat tinggalnya jarang ada jalan rusak. “Jalan rusak jarang. Itu saja butuh perjuangan,” ujar pemuda yang mengaku suka Persebaya sejak kelas 5 SD itu.
Setelah menemukan kubangan, ia langsung berendam dengan pakaian lengkap. Tak ada rasa jijik saat air kotor membasahi tubuhnya. Hanya perasaan senang karena klub kebanggaannya bisa kembali berlaga.
Haqi belum sekali pun menonton Persebaya di stadion. Ia hanya menonton lewat layar televisi. Saat itu, Haqi baru duduk di bangku sekolah dasar. “Dulu nontonnya pas ada Andik Vermansah, trus kipernya Syaifudin. Ada Andi Odang, Jhon Takpor, Taufik, Mat Halil,” ujarnya.
Ia juga mengaku bahwa loyalitas Bonek yang bersedia mati demi Persebaya membuatnya kesengsem. “Kalau kecintaanku kepada Persebaya tak bisa dijelaskan lewat kata-kata. Emang udah dari hati,” kata Bonek yang suka sama legenda Persebaya, Yusuf Ekodono.
Setelah Persebaya disahkan, ia berharap Persebaya kembali ke jalur juara. “Semoga Persebaya kembali mengharumkan nama Surabaya dan Bonek.”
Kepada EJ, Haqi menitip pesan kepada orang-orang yang hanya ingin merusak nama Bonek dengan perilakunya untuk tidak hadir di stadion dan memakai atribut Bonek. “Semua orang tahu kalau Bonek tak seburuk yang banyak dibicarakan. Nama Bonek jelek karena ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab.”
Haqi memang tinggal sangat jauh dari Surabaya. Namun kecintaannya kepada Persebaya tak perlu diragukan lagi. (iwe)
Foto 1: Muhammad Haqi saat melaksanakan nadzarnya.
Foto 2: Kondisi jalan rusak yang dipakai Haqi.