Awalnya, saya menebak pelatih Persebaya adalah mantan pemain Persebaya. Karena bagaimana pun Bajol Ijo punya ciri khas tersendiri yakni pakem fight yang sudah mendarah daging. Idealnya, pelatih Persebaya adalah mantan pemainnya mengingat tak sedikit mantan pemain Persebeya yang berprofesi sebagai pelatih. Sebut saja Jacksen F. Tiago, Yusuf Ekodono, Fredy Mulli, Yongki Kastanya, Maura Hally, Mustaqim, dan masih banyak yang lainnya.
Namun harapan itu hanyalah angan semata. Mungkin kompetisi berikutnya, manajemen mau mempertimbangkan pelatih yang berasal dari alumni Karanggayam. Karena dengan pelatih yang juga mantan pemain Persebaya, mereka pernah merasakan manisnya juara.
Kembali ke masalah penunjukkan Iwan Setiawan, penilaian saya hanya satu, semoga penunjukan itu bukan karena faktor kepanikan karena semakin dekatnya kompetisi dan belum adanya pelatih kepala. Bagaimanapun, manajemen sudah mematok target promosi tahun depan. Sehingga manajemen harus bergerak cepat guna membentuk kerangka tim untuk kompetisi musim ini.
Seperti diketahui, atmosfer liga kasta kedua lebih ketat, jarak dan waktu pun juga menguras banyak hal. Di sisi lain, memang sulit menemukan pelatih yang “menganggur” saat ini. Apalagi nama-nama di atas sudah terikat kontrak dengan klub lain sebelum Persebaya “dibangkitkan”. Dengan target langsung promosi dengan segala sesuatu yang serba mendadak serta berdekatan dengan kompetisi, manajemen harus bekerja keras memilih dan menentukan pelatih.
Meski berlisensi A AFC, track record Iwan Setiawan perlu dicermati baik-baik. Dengan datang membawa berita miring sebelum dipilih menukangi Persebaya, mulai dari Persijatim Solo FC hingga Pusamania Borneo FC, para pendukung Persebaya harus siap dag dig dug. Pasalnya karena ia dikenal sebagai sosok pelatih dengan lontaran kata yang memicu pro dan kontra di berbagai media lokal maupun nasional. Meski demikian, Iwan Setiawan memang memiliki prestasi yang tidak bisa diremehkan. Jadi hasil apapun di lapangan tetap tergantung pada strategi dan mental pemainnya.
Yang harus dilakukan manajemen dan jajaran pelatih Persebaya sekarang adalah segera menyelesaikan seleksi pemain dan membetuk kerangka tim yang mumpuni guna mengarungi kompetisi yang segera bergulir. Bagaimanpun juga Persebaya adalah peserta baru di Liga 2. Banyak klub yang sudah kenyang pengalaman dan siap bersaing dengan Persebaya yang pasti mempunyai target yang sama, promosi ke kasta tertinggi liga negeri ini.
Siapa pun pelatihnya, ia harus siap mengemban tugas berat ini, membawa Persebaya kembali ke tempat semestinya. Meski kita harus berbangga memiliki semua aspek untuk memenuhi syarat promosi ke kasta tertinggi, yakni: suporter dan stadion. Meski yang berkaitan investor masih belum ada titik terang, semoga saja informasi tentang calon investor yang sudah bocor ini benar adanya dan segera dipublikasikan.
Harapan saya, semoga Persebaya segera memanasi mesin perangnya. Karena klub lain sudah sangat siap mengarungi kompetisi Liga 2 sedangkan Persebaya masih berkutat pada masalah internal.
Semoga penunjukkan pelatih tepat sesuai dengan harapan kita. Selamat datang Iwan Setiawan di Surabaya dan selamat bekerja. Buktikan anda pantas menjadi pelatih salah satu klub legendaris negeri ini. Pesan saya jangan lupa anda memberi kesempatan pemain internal untuk tampil. Bagaimana pun juga nyawa Persebaya adalah pemain internal. Dan semoga manajemen baru lebih profesional, transparan, terbuka, dan mau merangkul Bonek (di luar urusan masalah manjemen), serta mampu membuat Persebaya berjaya kembali. Dan yang terpenting menyelesaikan semua masalah yang lalu agar Persebaya benar-benar telah terlahir kembali.
Salam Satu Nyali! Wani!