EJ – Penggemar Persebaya tidak hanya berasal dari kalangan laki-laki namun juga anak-anak dan wanita. Manajemen Persebaya menyadari hal itu. Karenanya, manajemen ingin membuat tribun yang ramah bagi anak-anak dan wanita. Tujuannya agar semakin banyak anak dan wanita yang datang ke stadion untuk mendukung Persebaya.
Dalam acara Bonek Conference yang digelar di Graha Pena, Kamis (16/2), Direktur Operasional Persebaya, Puji Agus Santoso, mengungkapkan rencana manajemen untuk melarang para penonton merokok saat berada di tribun stadion. Hal ini untuk mendukung kampanye tribun ramah anak dan wanita.
“Kami akan terapkan aturan No Smoking di Tribun,” papar Puji.
Wacana kampanye larangan merokok di tribun ini sontak diprotes Bonek yang hadir. Menurut mereka, manajemen tidak bisa melarang kebiasaan mereka merokok dalam stadion.
Puji mengungkapkan jika manajemen akan membuat ruangan untuk para perokok sehingga mereka bisa fokus menonton pertandingan saat di tribun. “Ketika pertandingan, nanti merokoknya di bawah. Itu bisa. Saat di tribun, fokus bengok-bengok,” tambahnya.
Penjelasan Puji belum diterima sepenuhnya oleh Bonek. Mereka tetap meminta diperbolehkan merokok di tribun.
Puji pun mengatakan bahwa keinginan Bonek diperbolehkan merokok akan ditampung sebagai masukan. “Masukan Bonek akan kita tampung. Campaign ini coba kita akomodir. Bayangan kami, saat di tribun fokus nonton, tapi diberi space sendiri untuk merokok,” ujarnya.
“Dua masukan dari penonton yang bawa anak. Yang pertama, mereka takut pada asap rokok. Kedua, mereka paling takut sama kata-kata kotor. Bukannya cinta Persebaya yang nambah, tapi pulang rusak kata-katanya,” kata Puji memberi alasan mengapa manajemen membuat campaign ini.
Berdasar masukan itu, manajemen akan membuat kampanye tribun ramah anak. “Kami ingin Persebaya jadi hiburan keluarga. Kami ingin keluarga diajak ke GBT.” Agar menjadi hiburan keluarga, tidak boleh ada kata-kata rasis di stadion. (iwe)