EJ – Ini adalah video pertama dari empat video yang dibuat manajemen tentang pengelolaan Persebaya. Kali ini, Presiden Persebaya Azrul Ananda menjelaskan perihal pembiayaan tim sepak bola di Indonesia. Berikut sekilas penjelasannya:
***
Bisnis sepak bola itu bisnis orang gila. Karena biaya besar belum tentu sebanding dengan pemasukan yang bisa didapatkan. Karena itu, bisnis ini rentan menjadi lahan untuk permainan non-bisnis. Seperti politik.
Berapa sebenarnya biaya memiliki sebuah tim sepak bola? Angkanya sangat bervariatif. Tidak ada yang pasti.
Tergantung pada tujuan dibentuknya tim, kota tempat tim itu berada, dan lingkungan kompetisinya.
Angka kasarnya seperti ini:
1. Biaya gaji tim, dalam hal ini pemain dan pelatih Rp 15 Miliar +
2. Biaya operasional tim, keperluan sehari-hari Rp 10 Miliar +
3. Biaya pertandingan home Rp 5 Miliar +
Itu belum termasuk:
Bonus prestasi – biaya variatif
Biaya pembinaan, kompetisi internal – biaya variatif
Biaya promosi dan lain-lain – Persebaya diuntungkan Jawa Pos
Dengan penghitungan seperti itu, biaya tim dengan mudah melambung di angka Rp 30 miliar. Apalagi untuk tim besar dan legendaris seperti Persebaya.
Biaya ini juga bisa terus bertambah kalau bermain di liga tertinggi, ikut kompetisi di luar negeri, dan lain sebagainya.
Dan ingat, biaya ini dengan asumsi standar. Tentu bisa lebih rendah, dengan cara menghemat gaji pemain, mengurangi biaya-biaya, dan sebagainya. Tapi pertanyaannya kembali: Tim ini dibuat untuk apa? Dan semua tahu, prestasi itu ada biayanya.
Tim seperti Persebaya tidak berdiri untuk hidup biasa-biasa saja!
Sumber: Official Persebaya