Cerita Azrul di Balik Keputusan Men-Suspend Iwan Setiawan

Azrul Ananda. (foto: Iwan Iwe/EJ)
Iklan

EJ – Keputusan Persebaya men-suspend Iwan Setiawan dan mengenakan denda Rp 100 Juta sudah melalui pembicaraan di internal manajemen. Langkah itu diambil setelah mempelajari reaksi emosional Iwan kepada Bonek seusai Persebaya kalah di tangan tuan rumah Martapura FC, Minggu (30/4).

Presiden Persebaya, Azrul Ananda, saat pertandingan itu sebenarnya hadir mendampingi dan memberi dukungan kepada para pemain. Namun ia tidak melihat langsung insiden yang melibatkan Iwan dan Bonek.

“Waktu itu saya masih ada di dalam stadion dan sedang melakukan pembicaraan dengan internal manajemen. Saya tidak melihat insiden tersebut secara langsung,” ungkap Azrul di depan para wartawan.

Namun dari berbagai masukan, manajemen kemudian mengambil sikap tegas.

Iklan

“Kami langsung berbicara kepada pelatih. Menurut kami, tidak baik bagi pelatih untuk bereaksi secara emosional meski ada protes dari Bonek. Kita harus tahu situasinya,” lanjutnya.

Iwan, lanjut Azrul, langsung meminta maaf kepada tim. Meski begitu, manajemen tetap men-suspend Iwan satu kali pertandingan. Iwan juga sementara dilarang mendampingi tim saat latihan rutin hingga hukuman berakhir. Manajemen juga memberi denda Rp 100 juta kepada Iwan. “Bagaimana pun juga, apa yang dilakukan pelatih tidak baik bagi tim,” kata Azrul.

Menanggapi tuntutan Bonek memecat Iwan, pihaknya tak ingin terburu-buru dan ingin menyikapi dengan kepala dingin.

“Kita tidak boleh bersikap emosional. Kita harus lakukan evaluasi dulu. Kita lihat fakta-fakta dan data-datanya. Manajemen menyikapi dengan kepala dingin. Jika Bonek punya tuntutan, manajemen juga punya tuntutan ke pelatih dan pemain. Kita harus paham situasinya,” pungkas bapak tiga anak ini. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display