Para pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, terus menuntut agar Direktur PT Persebaya Indonesia (PI) Cholid Goromah dan Komisaris Utama PT PI Saleh Ismail Mukadar mundur dari klub kesayangannya.
Masalahnya, Saleh memegang saham Bajol Ijo 50 persen. Dia juga mengaku sudah mundur dari PT PI. Setelah wawancara khusus dengan Cholid, kali ini wartawan Emosijiwaku.com mewawancarai Saleh, Kamis 18 Februari. Berikut ini petikan wawancaranya.
Apa kabar Pak Saleh? Saat ini katanya sedang berada di Pulau Buru, Ambon. Bagaimana kejelasan sikap manajemen Persebaya menghadapi situasi sepak bola nasional, Pak?
Saya sudah mundur (dari Persebaya) di atas akta notaris Sofia Alkatiri. Saya tidak punya lagi hak atau kewajiban menjawab semua hal menyangkut Persebaya.
Apa Bapak punya copy akta pengunduran diri tersebut?
Akta itu hanya akan dipakai oleh pemegang mandat ketika RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Jadi akta itu saat ini dipegang siapa?
Oleh yang memegang mandat dari saya.
Apa harapan Bapak untuk pengurus selanjutnya?
Semoga mereka segera bisa membentuk manajemen baru. Juga, agar ada investor yang mampu membawa Persebaya lebih baik ke depan.
Tapi, manajemen baru akan terbentuk jika ada RUPS. Jika belum ada inisiatif dari para pemegang saham (termasuk Saleh), tidak akan ada RUPS. Artinya, tidak akan ada manajemen baru. Lantas, bagaimana?
Klub-klub internal gandoli CG (Cholid Goromah) untuk mundur sehingga rencana RUPS selalu gagal.
Itulah jalan buntu selama ini, Pak. Apakah ada cara lain?
Bantu cari investor baru (untuk membeli saham di PT PI). Atau saham punya saya harus saya lelang. Kalau dapat lebih dari duit orang yang harus saya ganti, saya kembalikan (saham itu) ke Persebaya.
Total duit orang yang harus saya ganti karena dipinjam Persebaya Rp 670 juta.
Tapi, jika memang mau lelang saham bukannya harus ada RUPS juga, Pak?
Itu masalahnya.
Akhirnya persoalan kembali buntu, Pak. Jika 20 klub loyalis CG tidak mau RUPS, Persebaya akan terus seperti ini. Investor pasti tidak merasa aman untuk membeli saham tersebut.
Saya juga jengkel kok. Ini tidak bisa cepat selesai. Jalan terbaik, kita dapatkan investor yang mau ambil alih punya saya dan koperasi.
Sebenarnya koperasi itu atas nama siapa sih, pak? Kok namanya kurang dikenal ya? Bukan owner klub internal kan?
Suprastowo itu ketua koperasi pengurus IM.
Nama yang masuk di akta itu nama Suprastowo?
Tidak ada nama lain.
Kalau untuk Bonek ada saran, pak? Misalnya membentuk organisasi atau koperasi?
Kalau Bonek punya wadah yang berbadan hukum kemarin, saham saya serahkan Bonek. (bim)