Praktik percaloan seperti sudah meresap ke dalam semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Banyak hal yang mempengaruhi, tapi yang paling utama adalah “KEUNTUNGAN”.
Ya siapa sih yang tidak tergiur meraup pundi-pundi rupiah, entah itu untuk sekedar menambah tebal dompet atau dengan alasan klasik untuk makan sehari-hari. Tapi ya semua itu tidak akan terjadi, kalau tidak ada yang namanya “KESEMPATAN”.
Langsung saja ke topik utama, Calo Tiket Persebaya.
Pertama, sistem ticketing yang lemah
Menurut saya, sistemnya masih konvensional hanya sekedar ticket box dan jual tiket meski ada pembatasan 1 fotokopi ktp = 4 tiket.
Tapi dalam banyak kasus, pinjem KTP saudara, teman, tukang becak, atau siapa saja itu gampang. Ya wajar saja satu orang bisa borong tiket banyak, memanfaatkan aturan yang ada. Kalau punya 5 fotokopi KTP, sudah dapat 20 tiket. Belum kalau memang niat, pindah tiket box yang lain. Sudah berapa tuh?
Kedua, KKN dengan petugas ticket box
Yang kedua ini mungkin kurang valid, bisa saja tidak benar. Tapi karena ticket box Mess Karanggayam dicoret dari ticket box resmi yang tersedia, kemungkinan itu besar adanya.
Apalagi calo yg beredar banyak nongkrong di sana, KKN di sini bisa saja bukan karena yang jual di sana ingin dapat keuntungan dan kerjasama dengan calo. Tapi karena ada perasaan sungkan, kalau nggak kasih tiket ke “kenalan atau teman lama”. Ya karena dari foto calo yang beredar di media sosial, memang orang itu-itu saja yang jadi calo.
***
Tapi percaloan bisa diminimalisir dengan:
Pertama, tidak membeli tiket pada calo
Tapi ini sepertinya bakal sulit karena hasrat untuk menonton langsung sangat tinggi. Karena saya tahu loyalitas Bonek sangat tinggi apapun bakal dilakukan demi tim kebanggaannya.
Kedua, kurangnya edukasi tiket online
Seharusnya pihak manajemen dalam hal ini minimal posting di media sosial, tata cara pembelian via online yakni lewat myticket.id.
Karena tidak semua Bonek paham akan hal itu, apalagi belum semua memiliki ATM untuk pembayaran pembelian tiket. Semoga kedepannya bisa bayar via Alfarmart atau Indomaret untuk mempermudah.
Ketiga, tambahan biaya tiket via online
Yup mungkin yang biasa beli tiket via myticket.id akan bilang anggap saja biaya bensin. Tapi lumayan juga sih buat yang lain apalagi kalau mau beli tiket banyak buat komunitas atau teman.
Biaya admin Rp 5.000 per tiket, kalau beli 8 (maksimal) mesti nambah 40 ribu. Belum lagi biaya transfer antar bank dan yang terakhir biaya cetak tiket di warnet.
Keempat, 1 KTP = 1 Tiket atau dibikin semacam boarding pass pesawat atau kereta api
Agak ekstrim sih yang ini, dan saya pun agak kurang setuju. Tapi karena ada yang komentar seperti ini di instagram official Persebaya diangkut tidak ada masalahnya. Kenapa? Karena pasti akan ada komentar kalau titip beli tiket gimana, kan gak semua orang punya waktu luang untuk beli.
Dan ada lagi yang akan komentar nyiyir, manajemen ribet beli tiket Persebaya saja mesti begini. Ini mau nonton bola kok disamakan dengan pesawat atau kereta, dikira mau mudik? *ngakak online dulu* hahaha…
Terakhir, ntar masuk stadion makin lama, karena mesti periksa ktp satu-satu, belum lagi kalau ada yang KTP-nya ketinggalan, apa gak gondok ntar tuh?
Kelima, kerjasama dengan Gojek, Alfamart atau Indomaret
Yup kenapa tidak? Gojek sudah mengaplikasikan di liga 1. Apalagi Gojek jadi sponsor Persebaya dan pasti sadar dengan animo penonton Surabaya, pembayaran juga lebih variatif bisa lewat top-up driver bagi yang tidak punya ATM untuk isi ulang go-pay.
Untuk alfamart, entah kenapa tidak ada kabar lagi. Dulu alasan karena sistem belum siap, kok sampai detik ini belum tersedia. Kenapa?
Keenam dan yang terakhir, BONEK CARD
Ada antrian masuk tersendiri untuk superfans, gak bingung cari tiket apalagi calo, harga super miring. Rp 750 Ribu bisa buat 7 Pertandingan Home, bonus jersey authentic pula. Solusi paling masuk akal buat lawan calo, ya beli ini tiket terusan tapi karena penjualan bonek card musim ini sudah ditutup,
Nabung buat daftar Bonek Card musim depan dari sekarang, apalagi sebentar lagi dapet THR atau uang lebaran (untuk yang masih belum kerja).
Jadi semoga ga ada alasan lagi untuk bilang manajemen nggak mikirin Bonek arus bawah, arus tsunami, dan lain lain di musim depan. Kemudian bikin Bonek terpecah jadi dua kubu lagi, sekarang jarang ada berita Bonek clash dengan suporter klub lain tapi lebih sering clash dengan sesama Bonek walau hanya di dunia maya
Apalagi dan semoga Persebaya bermain di Liga 1 musim depan, say goodbye to liga senin-kamis! Gak ada alasan buat absen karena jadwal Persebaya bersamaan dengan hari kerja atau besoknya kerja :))
Akhir kata, memberantas calo itu susah susah gampang, bahkan di final Piala Dunia atau Liga Champions saja masih ada yang namanya calo. Jual dengan harga berlipat-lipat karena ada peluang dan animo pasar. Butuh kerjasama antara suporter sebagai pembeli untuk tidak beli di calo, pengawasan dan sanksi dari pihak berwenang dan manajemen dengan peningkatan sistem ticketing seiring dengan berjalannya waktu.
*) Penulis independen, tidak dibayar oleh pihak manapun. Bisa diikuti di @BukanPegawaiJP