EJ – Persebaya tidak bisa menggunakan Stadion GBT untuk sementara waktu karena rumput sedang diperbaiki. Sebagai gantinya, Green Force menggunakan Gelora Deltas Sidoarjo (GDS) sebagai tempat latihan. Usai Anniversary Game, Persebaya menjalankan latihan malam di stadion yang merupakan markas tim deltras itu.
Banyak yang bertanya mengapa Persebaya tidak menggunakan Gelora 10 November (G10N), Tambaksari, sebagai tempat latihan. Syukur-syukur jika Persebaya kembali ke stadion yang sarat sejarah itu sebagai kandang di Liga 2.
Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, memberikan pendapatnya tentang wacana Persebaya kembali ke G10N.
“Secara pribadi, saya setuju jika Persebaya bermain di Gelora 10 November. Bagaimanapun, stadion itu mempunyai aura sejarah dan merupakan roh Persebaya. Sejak kecil, saya sudah akrab dengan stadion itu. Apalagi, paman saya, Rusdy Bahalwan, pernah punya pengalaman manis di sana,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Abud ini mengatakan jika para pemain Persebaya yang mayoritas dihuni pemain muda butuh merasakan atmosfer pertandingan di stadion tersebut.
Sayangnya, keinginan untuk pindah kandang sepertinya sulit direalisasikan. Di Liga 2, Persebaya selalu bermain pada malam hari yang membutuhkan lampu penerangan yang cukup. “Pihak stasiun TV sering menayangkan pertandingan Persebaya secara live di malam hari. Sementara lampu G10N mengalami kerusakan dan mati,” imbuhnya.
Ia menambahkan jika lapangan dan infrastruktur stadion sebenarnya sudah sesuai standar yang layak digunakan sebagai venue Persebaya di Liga 2. Sayangnya, lampu penerangan di stadion bersejarah itu tidak memadai. (iwe)