EJ – Persebaya menjalani dua laga tanpa penonton berturut-turut. Pertama melawan PSBI Blitar di Stadion Sultan Agung, Bantul. Kedua, lawan Persinga Ngawi di Stadion Ketonggo. Kini, laga Persebaya melawan tuan rumah Madiun Putra di Stadion Wilis, Kamis (20/7) juga terancam tanpa penonton. Pasalnya, izin keamanan dari Polresta Madiun hingga saat ini belum turun.
Menyikapi hal ini, Persebaya akan melayangkan protes kepada operator Liga PT LIB. Rencananya, Senin malam (17/7), surat akan dikirim ke operator.
“Malam ini, surat protes laga tertutup yang dialami Persebaya akan kami layangkan kepada PT LIB. Persebaya sedang tidak divonis, Bonek tidak salah ataupun rusuh. Mengapa laga digelar tanpa penonton?” ujar manajer tim, Chairul Basalamah kepada EJ.
Pria berdarah Arab ini meminta PT LIB untuk berdialog dengan pihak kepolisian. Pasalnya, yang sering memutuskan laga digelar tanpa penonton adalah pihak aparat keamanan.
“Kami juga siap jika dipanggil ke Jakarta untuk menjelaskan semua yang kami alami saat laga digelar tertutup,” tambahnya.
Menurutnya, laga tertutup membuat laga seperti tidak ada aturannya. Wasit ragu mengambil keputusan karena takut dengan teror pemain tuan rumah atau membiarkan tindakan-tindakan kasar kepada pemain Persebaya.
“Laga tanpa penonton gak baik buat sepak bola. Pantas saja liga ini gak banyak sponsor karena “dibunuh” dengan kejadian-kejadian seperti ini. Seharusnya laga dibiarkan dengan penonton,” ujar pria yang akrab dipanggil Abud ini.
Pihaknya masih menunggu keputusan PT LIB terkait laga lawan Madiun Putra. Persebaya ingin keputusan dengan atau tanpa penonton berada di tangan operator. (iwe)