M. Irvan Febrianto, Penerus Posisi Sakral Persebaya

M. Irvan berebut bola dengan coach Alfredo Vera saat latihan di Lapangan Polda Jatim, Minggu (30/7). Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Tak seperti posisi penyerang atau gelandang, bek kiri merupakan posisi yang sakral bagi Persebaya. Di setiap generasi, Persebaya selalu menempatkan pemain terbaiknya di sisi kiri pertahanan, baik sebagai full-back maupun wing-back. Dua nama terbaik yang pernah menghuni posisi bek kiri Bajul Ijo tentu saja adalah Aji Santoso dan Mat Halil.

Aji Santoso disebut-sebut sebagai bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Persebaya, bahkan Indonesia. Sementara penerus Aji, Mat Halil akan selalu dikenang pendukung Green Force sebagai simbol cinta, kesetiaan dan dedikasi kepada Persebaya. Jika melihat sejarah betapa menterengnya nama-nama pemain yang pernah menghuni sisi kiri pertahanan Persebaya, maka tak heran jika posisi bek kiri Bajul Ijo jelas tidak bisa diisi oleh pemain sembarangan.

Pasca terpentalnya “Abah” Halil dari skuad Persebaya untuk musim 2017 akibat terbentur regulasi usia, Persebaya sempat mengalami kesulitan menemukan pemain terbaik untuk mengisi pos bek kiri. Di awal musim, bek muda Abdul Azis digadang-gadang akan meneruskan tugas Mat Halil sebagai bek kiri Persebaya. Di empat pertandingan awal Liga 2 lalu, Azis selalu menjadi pilihan pertama di pos bek kiri. Bersama Azis di sisi kiri pertahanan, Persebaya mampu mencatatkan 1 kemenangan, 2 kali hasil imbang dan sekali menderita kekalahan dalam empat laga awal musim. Periode buruk di awal musim ini pun membuat Persebaya dalam sorotan.

Tak sedikit pendukung Persebaya yang menyoroti kinerja lini belakang Persebaya yang tak pernah clean sheet dalam empat pertandingan awal musim. Sektor kiri menjadi bahan sorotan karena dianggap sebagai titik lemah Bajul Ijo. Kinerja Abdul Azis di pos fullback kiri pun sempat dipertanyakan. Hingga akhirnya, Angel Alfredo Vera pun datang.

Iklan

Kedatangan sosok pelatih asal Argentina itu tak hanya berimbas pada menanjaknya performa Persebaya secara tim. Lebih dari itu, Alfredo juga mampu mengasah kemampuan punggawa-punggawa Green Force sehingga bisa menunjukkan performa terbaiknya. Ia pun tak segan membuat peruhaban di komposisi starting lineup Persebaya. Salah satu perubahan yang diusung Alfredo Vera adalah keberaniannya memainkan Mochammad Irvan Febrianto sebagai pemain utama di pos bek kiri.

Sebelum Alfredo datang, M. Irvan sebenarnya sudah diproyeksikan untuk mengisi posisi yang lowong ditinggalkan Mat Halil. Namun karena usia yang masih sangat hijau, Iwan Setiawan dan caretaker Ahmad Rosyidin yang sempat menangani Persebaya di awal musim belum memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pemain yang akrab disapa Ambon itu. Irvan sendiri memang menyimpan potensi yang luar biasa. Bahkan, konon Abah Halil sendiri-lah yang menunjuk langsung Ambon sebagai penerusnya.

Tak mendapatkan banyak kesempatan di awal musim, Irvan mulai unjuk gigi ketika Alfredo Vera mengambil-alih kursi kepelatihan Persebaya. Alfredo kepincut dengan gaya main Irvan yang ngotot dan disiplin. Satu lagi yang membuat Alfredo menaruh keperacayaan penuh kepada Irvan adalah kemampuannya dalam menerjemahkan keinginan pelatih. Irvan juga merupakan tipe pemain yang mau belajar. Bisa dibilang, dia adalah pemain yang nurut dan mau menjalankan semua instruksi yang diberikan Alfredo. Dan Irvan pun menjalankan tugas yang diberikan Alfredo dengan baik.

Laga kontra PSBI Blitar di Stadion Sultan Agung, Bantul menjadi debut Irvan sebagai starter, setelah sebelumnya ia juga diturunkan pada laga Anniversary Game menghadapi Persik Kediri. Absennya Abdul Azis akibat akumulasi kartu membuat Irvan dipercaya mengisi satu slot di posisi bek kiri pertahanan Persebaya. Sempat grogi di awal babak, Irvan menunjukkan determinasi tinggi pada laga tersebut. Ia aktif membantu serangan, serta disiplin dalam bertahan. Salah satu momen yang tak terlupakan dari laga kontra PSBI adalah keberanian Irvan dalam berduel dengan Jaya Teguh Angga. Irvan yang pendiam tak kehilangan nyali sedikitpun saat harus duel satu lawan satu dengan penyerang PSBI yang hari itu bermain cukup keras.

Penampilan memikat Irvan pada laga kontra PSBI membuat Alfredo semakin percaya kepada Irvan. Di laga-laga selanjutnya, pemain muda jebolan klub internal Persebaya itu pun selalu menempati starting line-up Persebaya, termasuk dalam dua laga keras menghadapi Persinga Ngawi dan Martapura FC. Meski Abdul Azis sudah lepas dari sanksi kartu, namun Alfredo tetap mempercayakan posisi bek kiri kepad Irvan. Azis pun digeser kembali ke posisi bek kanan dalam beberapa pertandingan terakhir. Posisi bek kiri Persebaya pun kini semakin identik dengan Irvan.

Sosok Irvan sendiri merupakan pemain kalem dan santun, baik di atas lapangan maupun di luar lapangan. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki Irvan di usia muda adalah ia tak mudah terprovokasi permainan kasar lawan. Sangat jarang kita melihat Irvan berkonfrontasi dengan pemain lawan. Ia lebih suka berkonsentrasi kepada permainan tim dan sebisa mungkin menghindari tindakan yang berpotensi merugikan tim. Ini tentunya menjadi hal yang sangat penting, mengingat Irvan adalah pemain belakang. Dengan usia yang baru menginjak 20 tahun, dan keberadaan Alfredo Vera yang piawai mengasah talenta-talenta muda, Irvan masih memiliki banyak kesempatan untuk berkembang. Persebaya pun kini memiliki masa depan cerah di posisi bek kiri. Terus berlari, Mbon! (rvn)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display