Persebaya

Mayoritas pemilik suara tidak setuju agenda pemulihan status klub-klub terhukum termasuk Persebaya dan lima klub lainnya dibahas dalam kongres. Gagalnya pembahasan agenda tersebut menyebabkan Persebaya tidak bisa menjadi peserta kompetisi.

Janji PSSI untuk mengampuni klub-klub terhukum termasuk Persebaya sehingga bisa masuk ke kompetisi ternyata tidak terbukti.

Polisi melarang semua Bonek yang ada di Stadion Tugu, Jakarta Utara untuk datang ke lokasi kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol. Meski begitu, mereka mengijinkan perwakilan Bonek untuk datang ke lokasi.

Kongres dilaksanakan dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum PSSI dan Exco masa bakti 2016-2021. Selain itu, agenda kongres juga membahas pemutihan enam klub terhukum termasuk Persebaya.

Mantan pemain Persebaya era 1960-an yang juga pernah menjadi pengurus PSSI, Bob Hippy, menyampaikan harapannya kepada Persebaya.

Meski didemo Bonek agar Persebaya dijadikan voter di Kongres PSSI hari ini (10/10), status Persebaya tetap tak berubah, yakni sebagai Observer (peninjau).

Bonek sebagai pendukung setia akan terus mengawal Persebaya. Loyalitas mereka terhadap Persebaya tak perlu diragukan lagi. Saat klub kebanggaan mereka dizolimi PSSI, mereka terus melakukan aksi-aksi membela Persebaya.

Meski tak menemui Bonek saat demo 1 November lalu, Ketua Asprov PSSI Jatim, Bambang Pramukantoro ikut mendukung jika nantinya Persebaya ditetapkan sebagai peserta Divisi Utama.

Kekhawatiran Bonek jika kongres PSSI Kamis besok (10/10) tidak mengagendakan masalah Persebaya dibantah anggota Exco, Tony Apriliani. Menurutnya, masalah Persebaya masuk dalam agenda nomor delapan di kongres.

Kongres PSSI yang akan diselenggarakan besok Kamis (10/10) sangat penting buat Persebaya. Kongres yang akan memilih Ketua Umum PSSI itu rencananya juga mengagendakan pembahasan nasib Persebaya.