Mess Persebaya Hidup dari Iuran 20 Klub Anggota

Wisma Persebaya dilihat dari tribun lapangan pada 2016. Saat ini, tribun sudah dirobohkan Pemkot.
Iklan

Tempat tersebut pernah menjadi tempat tidur dan istirahat para pesepak bola papan atas Indonesia. Tapi, kini kondisinya sudah jauh berubah.

***

Dari kejauhan, cat putihnya sudah mulai pudar. Deretan antena parabola yang  berkarat pun membuat siapa yang melihatnya pasti beranggapan bahwa bangunan tersebut kurang terurus.

Saat masuk, kita akan langsung melihat deretan keramik putih yang banyak terkelupas. Sehingga yang kelihatan hanyalah semennya.

Iklan

Hanya, deretan piala yang masih berjejer rapi masih seperti dulu. Piala itu menjadi simbol kejayaan Persebaya Surabaya di pentas sepak bola Indonesia. Ya, trofi-trofi tersebut disimpan di Mes Persebaya yang berada di Karanggayam, Surabaya.

BACA:  Sikap Kritis Masih Melekat Pada Mursyid Effendi

”Ya beginilah kondisi Mes Persebaya sekarang,” terang Ram Surahman, salah satu pengurus Persebaya.

Dia mengakui konflik sepak bola nasional dengan membuat Persebaya terpental dari PSSI membuat Mes Karanggayam ikut getahnya. Selain cat dan lantai, musola yang ada pun jauh dengan yang dulu.

Karpet yang melapisi jamaah saat sujud sudah tak terpasang. Saat bersujud, kita langsung mencium  lantai.

”Hanya musola dan ruang pengurus yang dibuka. Ruangan lain sudah dikunci,” jelas Ram.

 Meja biliar yang teronggok di lantai 2.
Meja biliar yang teronggok di lantai 2.

Mantan wartawan sebuah media di Surabaya itu pun kemudian mengajak ke lantai 2. Sungguh di luar dugaan, peralatan fitnes sudah tak ada.  Hanya ada dua sepeda stationer dan ada di luar.

BACA:  Mengunjungi Toko Viking di Stadion Persib, Diskusi Soal Viking, Bonek, Hingga Boling

Ini dikarenakan kondisinya sudah rusak. Sehingga, sepeda itu dijadikan menjemur kain.

”Semoga saja Persebaya bisa ikut kompetisi lagi. Mes ini bisa kembali seperti dulu,” harap Ram.

Dia mengakui, kehidupan Mes Persebaya disokong oleh klub internal. Mereka, ungkap Ram, melakukan iuran.

”Uangnya dipakai salah satunya membayar listrik Mes Persebaya,” tambah Jack, sapaan salah satu pelatih anggota internal Persebaya.

Jumlahnya, terang dia, tak terlalu banyak. Hanya, klub anggota yang memberikan donasi tersebut berjumlah 20 klub. (pl)

*) Tulisan ini juga dimuat di pinggirlapangan.com.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display