Revolusi Bonek, Wani Bukan Ngawur

Contoh Bonek bandel yang mencoreng citra Bonek di hadapan masyarakat.
Iklan

Sudah siapkah bonek menyambut kembalinya Persebaya mengikuti kompetisi sepakbola tanah air? Jika pertanyaan ini diajukan kepada Bonek, semua pasti akan serempak menjawab: kami siap. Tapi bila pertanyaan ini diubah: siapkah masyarakat menyambut kembalinya Bonek untuk mendukung Persebaya? Jawabannya masih beragam.

Lukisan hitam dan abu-abu dalam sebuah kisah panjang tentang Bonek telah lama hinggap di hampir setiap lapisan masyarakat kita. Mau tidak mau, kita harus terima bahwa stigma terhadap Bonek masih jauh dari kata positif. Coba saja cari di mesin pencari google akan dengan mudah menemukan berita tentang bonek yang negatif. Semua itu memang diakibatkan karena Bonek sendiri. Meski ada beberapa juga yang diakibatkan faktor eksternal.

Beberapa tahun ke belakang, Bonek secara terus menerus berusaha membuat citra mereka kembali membaik. Banyak hal sudah mereka kampanyekan dan sosialisasikan. Tentu saja semua butuh proses. Tidak gampang tetapi juga butuh kesabaran dan kesadaran semua pihak. Utamanya bonek itu sendiri.

Peran media selama ini sangat membantu menyebarluaskan apapun tentang Bonek. Sudah sangat biasa bila ada kegiatan Bonek atau Persebaya di masa lalu selalu ada hal negatif yang diberitakan. Dan ini fakta lapangan. Ada juga yang karena nama besar Bonek dijadikan berita untuk menaikkan rating media.

Iklan

Protes terhadap media yang memberitakan tanpa fakta sudah sering dilakukan Bonek. TV One, Metro TV dan lainnya pernah didatangi Bonek dan dilaporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Bahkan beberapa di antaranya memberikan hak jawab kepada bonek dengan siaran langsung di media tersebut. Dalam beberapa makalah ilmiahnya, Fajar Junaidi, seorang dosen Komunikasi dari perguruan tinggi di Solo dan Jogja bahkan sering mengangkat Bonek untuk bahan penelitian dan penulisan buku. Khususnya mengenai gerakan Bonek terhadap media.

BACA:  Dengan Cara Apapun, Semua Berhak Mencintai Persebaya

Tapi apakah Bonek bisa menjawab pertanyaan jika tindakan seperti konvoi ngawur di jalanan, memukuli pengendara mobil dengan tongkat bendera dan lainnya? Radio Suara Surabaya kerap menjadi sarana protes warga Surabaya khususnya atas ulah bonek yang di luar kendali. Belum lagi protes melalui media sosial yang sangat viral dan cepat.

Inilah pekerjaan rumah terbesar keluarga besar Bonek untuk menata diri. Perlu adanya gerakan besar dan massal untuk kampanye dan sosialisasi agar Bonek berani berubah.

Setiap perubahan, meski perubahan menjadi lebih baik pastilah menimbulkan ketidaknyamanan. Untuk itu semua ketidaknyamanan harus bisa dirubah menjadi kenyamanan untuk semua. Untuk bisa bahagia dan maju dalam semua hal hanya bisa dicapai dengan adanya perubahan.

Akun-akun media sosial bonek sudah memulai kampanye ini. Juga beberapa Bonek yang dituakan sudah mulai menyuarakan hal tersebut. Begitu juga akun dari Bonek Campus dan Bonek pelajar. Hampir semua komunitas dan elemen sudah menyuarakan agar Bonek berani berubah dan berbenah lebih baik. Hastag #BonekTertib dan #RevolusiBonek mulai bertebaran di medsos.

“Gak perlu buat onar, Bonek sudah sangar” — Cak Grandong.

Tidak perlu berbuat onar untuk menunjukkan eksistensi. Tidak perlu corat coret vandalisme ngawur di manapun berada. Bonek sudah besar dan sudah sangar. Begitu kira-kira maksud kutipan di atas. Baju dan pakaian bernuansa Persebaya dan Bonek bukanlah sebuah seragam untuk berbuat hal negatif. Pakailah baju-baju itu untuk kebanggaan bagaikan fashion di catwalk sebuah parade atau karnaval. Banggalah memakai itu bukan malah melakukan tindakan memalukan.

BACA:  Sepakat Tidak Berangkat, Bonek Adakan Nobar

Wani bukan Ngawur

Salam satu nyali, wani. Salam khas tiap Bonek dalam acara apapun. Jika boleh mengartikan kata ini adalah untuk membangkitkan rasa percaya diri dan memberi semangat kepada yang diberi salam untuk menyadarkan kita semua harus berani. Wani berbuat benar dan kebaikan. Bukan berani dalam keburukan bersama. Tindakan barbar dan kekerasan adalah bukan simbol keberanian melainkan tindakan ngawur. Bonek harus lebih wani untuk berubah.

Keberanian yang ditanamkan sejak kecil kepada generasi mendatang harus menjadi keberanian di jalan kebenaran. Sendiri pun jika itu benar harus berani. Bukan berani dalam tindakan salah atau berani jika bersama yang lain. Ini tugas kita semua untuk menjadikan lingkungan kecil kita mulai berubah sekarang juga.

Bonek adalah kumpulan massa yang sangat besar. Tanpa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan kecil kita, akan sangat susah untuk secara cepat berubah. Revolusi #BonekTertib dalam semua hal harus kita sampaikan tiap saat. Santun di jalan raya, santun terhadap pengendara lain, disiplin memakai kelengkapan kendaraan, membeli tiket masuk stadion, menaati aturan dalam stadion dan lainnya.

Beranikah bonek berubah menjadi lebih baik? Bonek berani berubah? Ajaklah teman dekat anda, komunitas anda, sekeliling anda saat di jalan maupun stadion. Untuk yang diingatkan janganlah marah. Jika kalian berbuat onar semua akan jelek. Bukan hanya kalian tetapi bonek seluruhnya kena imbasnya. Sadarlah Bonek. Kalian adalah generasi emas yang akan tercatat dalam sejarah panjang suporter Persebaya.

“Semua orang berpikir tentang mengubah dunia, tapi tidak ada yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri” — Leo Tolstoy

Berbenahlah. Bonek adalah kebanggaan. Wani?

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display