Paling Rame dan Mudah Diatur, Bukti Bonek Terus Berbenah

Bonek di tribun utara Stadion Maguwoharjo, Sleman. (Foto: Ervan Tria)
Iklan

EJ – Berubah menjadi lebih baik memang tak selalu mudah. Bonek, suporter Persebaya, pun juga menyadari hal itu. Namun Bonek juga tak serta merta menutup mata pada perubahan. Piala Dirgantara 2017 di Sleman, Yogyakarta menjadi bukti kemauan Bonek untuk berbenah.

Sempat tercoreng dengan aksi vandalisme di Stadion Maguwoharjo serta adanya segelintir bonek yang tidak mau membeli tiket pertandingan, namun pada matchday 3 Piala Dirgantara 2017 Bonek menunjukkan tekad bahwa proses menuju lebih baik terus mereka gelorakan.

Sehari sebelum pertandingan matchday 3 melawan Cilegon United, Sabtu (4/3), beberapa Bonek bahu-membahu membersihkan coret-coretan yang mengotori tembok Stadion Maguwoharjo. Kemudian pada hari H pertandingan, ratusan (atau mungkin ribuan) bonek berbondong-bondong rela antri untuk membeli tiket pertandingan. Dan di dalam stadion, Bonek pun seolah ingin menunjukkan bagaimana caranya “mendukung Persebaya dengan baik dan benar”. Tak ada chants rasis ataupun chants yang isinya menghujat supporter lain.

BACA:  Inilah Delapan Klub Peserta Dirgantara Cup 2017
Bonek di tribun utara Stadion Maguwoharjo, Sleman menyalakan flare di depan pemain Persebaya usai pertandingan. (Foto: Ervan Tria)

Sikap bonek yang terbuka untuk perubahan pun dirasakan oleh panitia pelaksana dan instrumen pendukung Piala Dirgantara 2017, termasuk operator tiket yang mengurusi bagian ticketing selama gelaran turnamen sepakbola yang diinisiasi oleh TNI AU tersebut.

Iklan

Di sela-sela pertandingan Persebaya vs Cilegon United, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan Mas Bintang selaku Field Manager dari Loket.com. Sebagai informasi, Loket.com adalah operator tiket yang bekerjasama dengan panitia pelaksana Piala Dirgantara 2017 dalam hal ticketing dan kelancaran pertandingan.

BACA:  Jika Boleh Memilih, Ridwan Awaluddin Ingin Nomor 27

“Jika dibanding pertandingan lain, waktu Persebaya main jauh lebih rame. Enaknya, sekarang suporternya mudah diatur, jadi kami di ticketing pun juga lebih mudah.

“Kejadian-kejadian kecil memang tetap ada. Tapi secara umum, match Persebaya ini paling rame dan suporternya paling mudah diatur,” kata Mas Bintang.

Ya, kami memang bukan suporter terbaik. Tapi kami terus berusaha menjadi lebih baik. Semoga slogan bondo, nekad dan kreatif serta #WaniTertib bisa terus direalisasikan pada setiap pertandingan Persebaya, baik kandang ataupun tandang. (*)

Penulis: Ervan Tria, bonek asal Pacitan yang nyambi sebagai blogger dan fotografer amatir di Kota Jogja.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display