Jambore Bonek Nasional yang “Berhasil”

Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Arek Bonek 1927 adalah wadah besar perjuangan Persebaya yang dibentuk oleh arek-arek Bonek yang meyakini kebenaran dan memperjuangkan Persebaya hingga tercapai muara tujuannya, membangkitkan kembali Persebaya.

Sekian aksi, sekian pergerakan, sekian pergejolakan massa menjadi rentetan cerita panjang perjuangan Arek Bonek 1927 dalam memperjuangkan sang pusaka budaya. Deras keringat, tumpahan air mata, cipratan darah merah, juga gumpalan harapan, menjadi bukti pengorbanan cinta apapun dan bagaimanapun semestinya. Bagi Arek Bonek 1927, tidak ada yang tidak dalam memperjuangkan Persebaya, keyakinan bertemu dengan cahaya kemenangan pasti akan terjadi, dan terbukti.

14 September 2014, tepat 3 tahun yang lalu adalah rencana aksi besar didalam bagian perjuangan panjang Persebaya. Bertajuk Jambore Bonek Nasional, dengan tujuan untuk menyerap Bonek di seluruh sudut Jawa, diseluruh sebaran pulau Indonesia, dan juga Bonek yang ada diluar Indonesia. Undangan berhasil tersebar dan respon kesanggupan untuk berhimpun menjadi satu di Surabaya berhasil terkonfirmasi di Mess Persebaya, yang menjadi pusat perjuangan dari Arek Bonek 1927. Jambore Bonek Nasional siap untuk digelar di lapangan karanggayam, belakang dari Mess Persebaya 14 September 2014 lalu.

BACA:  Antara Distribusi Tiket dan Berkumpul untuk Maksimalkan Energi Positif Bonek

Namun ketakutan penguasa terhadap perlawanan Arek Bonek 1927 menjadi semakin terlihat. Penguasa dengan segala cara lobi dan jabatan kekuasaannya memerintahkan “kacung-kacungnya” agar bagaimana caranya Jambore Bonek Nasional itu gagal, bagaimana Jambore Bonek Nasional di Surabaya itu urung terjadi. H-2 Bonek yang berada di luar Surabaya mulai berduyun-duyun merapatkan barisan di Mess Persebaya, bergabung dengan pejuang di daerah yang lainnya dengan tujuan yang sama, dengan perlawanan yang sama. Hingga pagi bergulir di 14 September 2014, entah “perintah” atau apa dengan dalih izin keamanan, aparat kepolisian mengusir para pejuang ysng berada di dalam Mess Persebaya untuk mengosongkan area, mensterilkan lokasi. Arek Bonek 1927 sempat terpancing untuk represif, namun kami berfikir kembali, lebih panjang lagi bahwa kami akan melawan dengan sebaik-baiknya, dengan sehormat-hormatnya. Meskipun kami tahu, kami paham siapa dalang dibalik pembubaran Jambore Bonek Nasional 14 September 2014.

Iklan
BACA:  Arogansi Panpel, Profesional atau Bebal?

Boleh saja Jambore Bonek Nasional dianggap gagal, boleh saja dianggap urung terjadi. Namun, itu adalah keberhasilan. Keberhasilan bahwa kekuatan Arek Bonek 1927 yang tersakiti dan sulit dihinggapi keadilan, akan semakin berlipat ganda dan semakin menjadi sulit untuk ditaklukan bara perjuangannya. Jambore Bonek Nasional yang gagal itu adalah keberhasilan untuk memberi shock therapy kepada siapapun, bahwa menjadikan Bonek sebagai lawan, memusuhi Bonek, menindas Bonek adalah sebuah kesalahan yang besar, adalah kesalahan yang sangat fatal. Jambore Bonek Nasional yang diurungkan paksa itu adalah keberhasilan untuk menjelaskan kepada publik akan kekerdilan penguasa, akan kedunguan penguasa, ketidakmampuan penguasa dengan segala kewenangannya membungkam teriakan perlawanan Arek Bonek 1927 yang hanya bermodalkan keyakinan dan nyali wani.

Panjang umur perjuangan, teruntuk pejuang Persebaya Arek Bonek 1927 yang selalu istiqomah setia dan tidak berkhianat terhadap kebenaran dan perjuangan Persebaya yang kini kembali bangkit dan berlaga.

Salam Satu Nyali
Wani

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display