Mural Persebaya Harus Lebih Punya Pesan

Tiga narasumber yang dihadirkan. Ki-ka: Abah, Gosong, Obed. Foto: Chandsoe/EJ
Iklan

EJ – Obrolan Santai Persebaya (OSP) tadi malam (18/1) dilangsungkan di Kroesel House Of Coffee Surabaya. Sempat mundur sekitar 30 menit dari jadwal, OSP akhirnya dimulai pukul 19.30 WIB. Hujan sejak siang tidak menghalangi Bonek hadir malam itu.

Acara dipandu oleh Devina Ferling menghadirkan tiga narasumber yaitu Obed Bima Wicandra (Dosen UK Petra), Geyga Skins alias Gosong (Gate 17) dan Muhammad Asy’ari alias Abah (Project Mural). Tema OSP edisi perdana ini adalah Mural dan Persebaya. Sekitar 40-an peserta hadir memenuhi ruangan mungil dari kafe daerah Krukah Selatan itu.

Beberapa pernyataan menarik keluar dari narasumber maupun para peserta yang hadir. Dari yang hadir terlihat ada RN Bayu Aji (Penulis Buku dan Dosen Unesa) Gerson Sumolang (Pemerhari Sejarah Persebaya), Ipung (penulis buku), dan ada perwakilan dari IFI sebuah kantor kebudayaan Perancis di Surabaya.

BACA:  Malam Ini, OSP Bahas Jersey Persebaya

“Bu Risma sudah saatnya juga melihat potensi mural Persebaya. Bisa menjadikan Surabaya sebagai tujuan wisata bola melalui mural,” kata Obed.

Iklan

Selama ini Risma sebagai Wali Kota Surabaya sudah memberi ruang untuk seni mural di Surabaya. Hanya kurang memberi perhatian pada seniman mural dari kalangan Bonek. Obed juga mempunyai pesan menarik untuk mural Persebaya dimasa mendatang.

“Tetaplah menjaga ciri khas masing-masing. Yang terpenting adalah mural harus bisa menampilan pesan kepada masyarakat. Pesan itu sangat penting. Tidak sekedar gambar saja,” kata Obed.

BACA:  Mural Persebaya Bisa Memperindah dan Menjadi Ikon Surabaya

Sementara Gosong mengungkapkan jika permasalahan dengan pihak Batik Keris beberapa waktu lalu membuat dia dan kelompoknya memetik pelajaran berharga untuk pembuatan mural ke depannya. “Sebelum kita “ngebom” tembok, kita pasti meminta ijin terlebih dahulu. Entah itu ke pihak swasta, Pemkot, atau kelompok mural yang sebelumnya menggambar tembok itu,” ujarnya.

Abah mengatakan jika tak ada hambatan yang dialami komunitasnya dalam mengerjakan mural. “Kita tidak mengalami hambatan dan tantangan berarti. Hambatan kita cuma dana yang terbatas. Biasanya kita urunan sebelum pengerjaan mural,” ucap Abah.

Ajang talk show yang digagas EJ rencananya akan digelar setiap bulan dengan tema-tema berbeda yang kaitannya dengan Persebaya dan Bonek. (bim/iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display