Sejak surat pengajuan peminjaman Gelora Bung Tomo tentang laga uji coba Persebaya pada 18 Maret 2018 tersebar di media sosial, para suporter langsung bergerak mencari informasi tiket untuk menghindari penumpukan antrian dari beberapa pengalaman laga besar sebelumnya.
Dan, 13 Maret kemarin, Persebaya melalui akun resmi media sosial instagram merilis harga tiket dan beberapa ticket box offline dan online.
Harga tiket kategori Fans naik menjadi Rp 50.000. Kenaikannya hampir setengah dari harga reguler sebelumnya (42 persen). Di kolom komentar sosial media, banyak kalangan suporter yang menyatakan keberatannya dengan harga baru yang belum ada info resmi apakah akan diteruskan untuk kompetisi Liga 1 atau tidak. Cukup berat memang menerima kenaikan harga ini (termasuk saya), namun jika menilik kebutuhan tim musim ini, maka harga tersebut masuk akal. Sebab, tiket sudah pasti merupakan salah satu pemasukan tim untuk mengarungi kompetisi.
Pengeluaran tim akan semakin banyak. Musim ini Persebaya akan berlaga di Liga 1 dan Piala Indonesia. Belum lagi, di usia muda Persebaya juga menurunkan Persebaya U-19 di kompetisi U-19. Masalah pengeluaran gaji pemain, operasional, hingga menggelar pertandingan home juga membutuhkan dana yang tidak sedikit membuat pengelola klub memutar otak untuk mencari solusi.
Di tengah situasi pro dan kontra naiknya harga tiket, saya teringat dengan ulasan Azrul Ananda dalam kanal YouTube resmi Persebaya tentang Keuntungan Buat Apa? Bisnis Sepak Bola bersama Azrul Ananda. Dalam video tersebut dia mengatakan jika Persebaya bisa untung, tentu akan menjadi modal tim yang lebih baik di masa depan. Termasuk poin infrastruktur seperti equipment, software, dan investasi di bidang sport science. Lebih jauh, beliau juga bermimpi untuk membangun fasilitas latihan sendiri[1]. Pembinaan pemain muda pun juga bisa dikembangkan dengan keuntungan yang diperoleh mengingat Persebaya dikenal sebagai produsen pemain bintang.
Bonek Card yang dirilis manajemen bisa menjadi salah satu solusi peningnya menghadapi kenaikan harga tiket, mengingat banyak sekali varian yang ditawarkan mulai Quarter Season, Half Season, hingga Full Season yang jika dirata-rata harga per-pertandingan adalah Rp 37.500 (Quarter dan Half) dan Rp 29.000 (Full).
Akhir kata, dengan naiknya harga tiket yang tentu pemasukan akan lebih banyak, harapannya berbanding lurus dengan kemajuan tim. Mari kita tanam kepercayaan satu sama lain, bahwa pengelola klub tidak menjadikan suporter sebagai costumer, namun suporter adalah pioner penting kesuksesan, kemajuan, dan kejayaan Persebaya untuk saat ini dan masa mendatang.
Referensi:
[1]. Keuntungan Buat Apa? – Bisnis Sepak Bola bersama Azrul Ananda (2017).