Deja Vu Irfan Jaya di Awal Musim

Irfan Jaya. Foto: Etsha Magenta/EJ
Iklan

EJ – Bintang muda Persebaya Irfan Jaya menjadi sasaran kritik di awal musim ini. Meski Persebaya sukses meraup empat poin dari dua pertandingan awal di liga, namun penampilan Irfan dinilai kurang maksimal.

Selalu menjadi pilihan utama di posisi sayap kanan pada dua laga yang sudah dilakoni Persebaya, Irfan gagal berkontribusi dalam bentuk gol maupun assist. Malahan, Irfan dianggap terlalu selfish dan sering membuang-buang peluang. Tak ayal, pemain berusia 21 tahun itu pun menjadi sorotan karena performa buruknya di awal kompetisi Liga 1.

Pertandingan terakhir kontra Persela menjadi bukti Irfan belum mampu keluar dari bayang-bayang performa buruk. Menghadapi Persela, Irfan hanya mampu melepaskan tiga tembakan yang semuanya tak tepat sasaran. Momentum serangan Persebaya juga bebarapa kali hilang akibat Irfan terlalu lama membawa bola.

BACA:  Abu Rizal Ingin Persebaya Cepat Bangkit

Apa yang dialami Irfan sebenarnya bukan hal baru lagi. Pemuda kelahiran Bantaeng itu seolah mengalami deja vu awal musim bersama Persebaya.

Iklan

Di Liga 2 musim 2017 lalu, Irfan setidaknya membutuhkan waktu hingga sembilan pekan untuk mencapai performa puncak. Ia pun sempat diparkir pada empat pertandingan Bajul Ijo. Laga home pekan ke-9 menghadapi Martapura FC menjadi penanda kebangkitan seorang Irfan Jaya. Ia mencetak gol pertamanya bagi Persebaya. Sejak saat itu, Irfan seolah tak bisa dihentikan. Di akhir musim, Irfan mencatatkan 11 gol dan 7 assist. Torehan 11 gol membuatnya menjadi top scorer kedua Persebaya, di bawah Misbakus Solikin dengan 12 gol.

Pelatih Persebaya Alfredo Vera menganggap apa yang sedang dialami Irfan merupakan sesuatu yang normal. Jika berkaca pada penampilannnya musim lalu, yang dibutuhkan Irfan adalah kepercayaan dan kemauan untuk menaikkan level permainan.

BACA:  Di Bursa Transfer, Banyak Klub Indonesia Bersikap Amatir

“Semua pertandingan tidak sama. Dia (Irfan) selalu ingin memberi yang terbaik untuk tim. Kadang bisa jadi bagus, kadang tidak. Kadang juga tidak seperti kita mau. Tapi itulah sepak bola,”  tutur Alfredo.

Mau tidak mau, Irfan harus meningkatkan kemampuannya, mengingat level kompetisi Liga 1 pastinya berbeda dengan Liga 2. Ia juga harus bisa bermain untuk tim.

Alfredo pun percaya bahwa dukungan serta motivasi dari tim dan suporter bisa membuat Irfan bangkit. “Dalam sepak bola selalu ada momen yang bagus, dan ada waktunya kita harus belajar dari situasi yang terjadi. Yang paling penting dia bisa stabil lagi dan bisa kembali main bagus. Bukan Cuma Irfan, saya yakin semua pemain bisa.” (rvn)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display