Antara Distribusi Tiket dan Berkumpul untuk Maksimalkan Energi Positif Bonek

Bonek di acara Meet and Greet pemain Persebaya. Foto: Ninda Sahriyani/EJ
Iklan

Berbicara tentang Persebaya dan Bonek tidak hanya berbicara tentang Surabaya. Ada kebanggaan masyarakat Jawa Timur yang dititipkan di sana. Saya tidak membicarakan Persebaya sebagai sebuah tim tapi membicarakan Bonek sebagai sebuah keluarga besar.

Seperti kita tahu, selain Surabaya sebagai tempat lahir Persebaya yang membuat warganya bangga mendukung Persebaya, hampir semua warga Jawa Timur adalah suporter loyalnya. Dari ujung timur Pandalungan hingga ujung barat Mataraman, dari sisi pantai utara Laut Jawa hingga pesisir selatan Samudra Hindia tidak akan susah menemukan anak-anak kecil, remaja tanggung bahkan bapak-bapak yang sudah berumur memakai baju/kaos dengan motif Persebaya atau Wong Mangap dalam keseharian mereka.

Dengan besarnya entitas kebanggaan yang terwakili dalam sebuah tim sepak bola maka besar pula potensi tantangan yang harus dihadapi dalam mendukung Persebaya baik saat berlaga di Surabaya atau di kota-kota lainnya saat laga tandang. Salah satunya adalah cara pendistribusian tiket yang bisa mengakomodasi kita semua.

BACA:  Wani Nulis: Analisa Laga Persita vs Persebaya

Dua laga terakhir di Solo, Sleman dan satu laga di Bantul yang akan kita hadiri juga masih menyisakan kebingungan beberapa dulur kita yang selama ini mbonek sendirian atau bersama komunitasnya untuk mendapatkan tiket. Karena selama ini mereka membeli langsung di stadion (on the spot) dengan resiko harus ikut antri dan berebut dengan penonton umum atau suporter tuan rumah.

Iklan

Dengan realitas seperti yang sudah saya gambarkan di atas maka saran saya adalah berkumpul, saling memperkenalkan diri di daerah masing-masing, di kecamatan masing-masing, di kota/kabupaten masing-masing, di karesidenan masing-masing agar bisa memaksimalkan energi positif yang kita punya dan meminimalisir potensi negatif yang membuat rugi kita sendiri.

BACA:  Bonek Power, Sinergi Strategis Persebaya

Sekali lagi saat kita berbicara tentang Persebaya dan Bonek maka yang kita bicarakan adalah sebuah tim yang mewakili kita dan sebuah keluarga besar tempat kita bersama mendukungnya. Jangan bicarakan dulu tentang jati diri personal atau kelompok kita. Biarkan hal tersebut berjalan alami saat kita semua saling mengenal satu sama lain, saat toleransi akan perbedaan itu semakin menguat dengan dasar cinta yang sama, gairah yang sama, kepedulian yang sama dan tanggung jawab yang sama. Sekali lagi berkumpullah, kalian ini besar jangan terpecah belah.

NB: Sengaja saya tidak membahas tentang keluarga Bonek Jawa Tengah dan Jawa Barat maupun daerah-daerah yang lainnya karena apa yg akan berjaLan dengan baik di Jawa Timur Insya Allah akan diikuti daerah lainnya.

#KamiBonek saya cinta kalian…

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display